Siswa 5 sekolah di Tangerang terlibat tawuran yang tewaskan Arifin
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang mengakui sedikitnya ada lima sekolah yang terlibat dalam aksi tawuran yang terjadi pada Senin (6/4), yang akhirnya menewaskan seorang pelajar SMK PGRI 2, Cikokol, Kota Tangerang. Hal itu dikatakan Dadi Budaeri, Sekretaris Daerah Kota Tangerang yang mengaku sepenuhnya kasus tersebut saat ini tengah diselidiki pihak kepolisian.
"Berdasarkan informasi di lapangan, tawuran itu melibatkan lima sekolah berbeda dengan empat di antaranya bergabung dan melawan satu sekolah. Ke lima sekolah tersebut yakni SMKN 4, SMKN 2, SMK Yuppentek 1 serta SMK PGRI 2 Tangerang dan SMK Voctech," ujar Dadi, Selasa (7/4).
Pemerintah Daerah, kata Dadi, telah mengumpulkan kepala sekolah tersebut sesuai dengan instruksi Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
"Pada hari ini, telah dikumpulkan kepala sekolah yang siswanya terlibat tawuran kemarin," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, telah dibahas upaya untuk mengatasi tawuran pelajar agar tidak terulang lagi. Karena kasus tawuran pelajar di kota tangerang telah menurun selama dua tahun terakhir tetapi sekarang terulang lagi.
"Kita akan tingkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas siswa setelah pulang sekolah agar tidak terulang lagi," papar Dadi.
Diketahui sebelumnya, tawuran antar pelajar sekolah di Kota Tangerang telah menewaskan salah satu siswa dari SMK PGRI 2 Kota Tangerang, Ahmad Arifin (17). Peristiwa itu mendapat perhatian dari Pakar Pendidikan Indonesia Arief Rachman Hakim.
Dia mendesak agar Pemerintah Kota Tangerang melalui dinas terkait segera mencopot jabatan kepala sekolah dari siswa yang bertikai itu. "Kita harus super ketat, ini negara kemanusiaan yang beradab bukan kemanusiaan yang biadab. Copot kepala sekolahnya," tegas Arief.
Hal ini karena, sekolah memiliki peran dalam pembentukan karakter siswa. Untuk menghindari tawuran sekolah, kata dia, seharusnya proses pendidikan di sekolah tersebut diperbaiki. Dia menambahkan, perbaikan tersebut bisa dimulai dengan menambah kegiatan lain di luar aktivitas belajar mengajar.
"Pelajar SMA atau SMK itu tengah memiliki energi lebih. Sekolah seharunya mengadakan kegiatan olahraga atau kesenian sebagai penyalur energi bagi siswa. Supaya nggak nongkrong," papar Arief.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IPW mendesak agar Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono memproses 17 anggotanya
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolri sebelumnya telah menerjunkan tim Propam untuk mengusut dugaan pelanggaran dilakukan polisi saatt menangani kasus tawuran pelajar di Padang tersebut.
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca Selengkapnya