Siswa butuh pemulihan trauma usai penyerangan keji di NTT
Merdeka.com - Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta meminta Kementerian Sosial dan Komnas Anak turun tangan menangani trauma yang dialami 7 siswa SD Negeri Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Kupang, pasca diserang secara membabi buta oleh Irwansyah. Ketua Umum Forum Pemuda NTT-Jakarta, Yohanes Hiba Ndale mengatakan Kemensos harus mengirim psikolog untuk menangani siswa tersebut.
"Pemerintah dan lembaga, Komnas Anak menyiapkan psikolog untuk pengobatan trauma anak-anak itu," kata Yohanes di Restoran D'cost, Gajah Mada Plaza, Jakarta, Rabu (14/12).
Trauma yang dialami 7 korban dan siswa lain yang menyaksikan peristiwa penyerangan itu tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan khusus. Sebab, dikhawatirkan berdampak pada psikologi pertumbuhan mereka.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Tidak hanya itu, Yohanes menegaskan, aparat keamanan harus segera mencari motif penyerangan Irwansyah di SD Negeri Sabu Barat. Aparat juga harus mencegah terjadi kembali aksi yang sama.
"Aparat harus menjaga stabilitas keamanan dan memberi rasa aman kepada warga NTT khususnya Sabu," ujar Yohanes.
Dituturkannya, peristiwa penyerangan ini diharapkan tidak digiring ke persoalan Suku, Ras, Agama dan antar golongan (SARA). Menurut Yohanes, aksi tersebut murni aksi kriminal.
"Ini murni tindakan kriminal. Kami meminta masyarakat luas khususnya masyarakat Sabu Raijua dan NTT umumnya untuk tetap menahan diri serta tidak terpengaruh dengan ragam informasi atau isu-isu yang menyesatkan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat memecah belah kerukunan, keamanan dan kenyamanan masyarakat Sabu Raijua," ucap Yohanes.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaTindakan negatif yang dilakukan anak bukan terjadi tanpa sebab. Hal ini bisa disebabkan oleh pengasuhan dan trauma masa kecil.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaPenanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnya