Siswa Indonesia raih emas Olimpiade Kimia-Fisika di Portugal
Merdeka.com - Tim Olimpiade Sains Indonesia mengukir prestasi internasional bidang kimia dan fisika dengan masing-masing meraih medali emas pada International Chemistry Olympiad (IChO) Ke-50 di Republik Ceko dan International Physics Olympiad (IPhO) Ke-49 di Lisabon, Portugal.
Medali emas untuk bidang kimia diraih oleh Ong Christoper Ivan Wijaya, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen YSKI Semarang, sedangkan untuk bidang fisika diraih oleh Johanes, siswa SMA Kristen Frateran Surabaya.
Tim IChO Indonesia juga berhasil meraih satu medali perak oleh Abdullah Muqoddam, siswa Madrasah Aliyah (MA) Negeri Insan Cendekia Serpong dan dua medali perunggu oleh Rizki Kurniawan, siswa SMA Negeri 1 Metro, Lampung serta Muhammad Syaiful, siswa SMA Cindera Mata Bekasi. Keempat siswa tersebut mewakili Indonesia bersaing dengan 309 siswa dari 80 negara peserta IChO pada 2018.
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diluncurkan? 'Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi,' kata Ipuk.
-
Apa tujuan utama beasiswa Banyuwangi Cerdas? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Banyuwangi Cerdas diperuntukkan bagi anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, dan disabilitas berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
-
Bagaimana BRI bantu kualitas pendidikan? Hendy menegaskan, penyaluran bantuan ini juga merupakan upaya BRI dalam mewujudkan pilar pembangunan dan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. 'Kami berharap bantuan yang kami berikan bisa menjadi motivasi dan pemantik semangat bagi siswa untuk terus belajar dengan lingkungan sekolah yang nyaman serta meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah yang lebih memadai sehingga akhirnya sekolah akan menciptakan SDM unggul bagi kemajuan bangsa', imbuhnya.
Tim IPhO Indonesia meraih medali perak oleh Jason Jovi Brata, siswa SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan medali perunggu masing-masing diraih Ahmad Aufar Thoriq, siswa SMA Semesta BBS Semarang, Bryant Juspi, siswa SMA Darma Yudha Pekanbaru, dan Raditya Adhidarma Nugraha, siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta. Lima remaja yang mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional itu mampu bersaing dengan 670 siswa dari 90 negara peserta IPhO 2018.
Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto menyatakan bangga atas prestasi yang diraih para siswa yang merupakan hasil seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional, yakni ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Pekanbaru, Riau, pada 2017.
"Prestasi ini, kado ulang tahun hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73. Tim IChO, alhamdulillah berhasil membawa empat medali dan tim IPhO raih satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Ini prestasi luar biasa. Ini membanggakan buat kita semua bangsa Indonesia," kata dia. Seperti dilansir Antara, Selasa (31/7).
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik, setiap siswa yang berprestasi dalam ajang internasional akan mendapatkan penghargaan berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Peraih medali emas pada ajang IChO Ke-50, Ong Chritopher Ivan Wijaya (17), mengaku bersyukur bisa bertemu guru yang dapat memotivasinya hingga bisa bersaing di ajang internasional.
"Awalnya saya suka matematika, puji Tuhan waktu SMA kebetulan ketemu guru kimia yang sebenarnya bukan mengajarnya yang bagus, tetapi guru saya itu pintar memotivasinya. Membuat saya menjadi suka kimia," ujar Ivan.
Rekannya, Abdullah Muqoddam, yang kini kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia itu, menyampaikan bahwa saingan terberat tim Indonesia adalah para siswa dari negara-negara maju.
"Saingan terberat kebanyakan dari negara-negara maju, seperti Amerika, Rusia, dan China. Mereka itu dapat medali emasnya dengan nilai paling tinggi," katanya.
Kepala SMA Cindera Mata Bekasi Ros Hayati menjelaskan tentang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengembangan peserta didik di bidang sains dan teknologi.
"Di sini BOS kami manfaatkan untuk pembinaan anak-anak, pengembangan anak-anak. Setiap kompetisi kami dorong anak-anak untuk ikut, dan alhamdulillah pada OSN 2017 dan 2018 kami berturut-turut mendapat emas di bidang kimia dan biologi, dan sekarang kami bangga atas prestasi siswa kami yang telah ikut IChO di Ceko," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim olimpiade fisika Indonesia menyabet satu medali emas, satu medali perak, tiga medali perunggu, dan tiga Honorable Mention (HM).
Baca SelengkapnyaPara peserta tersebut mengikuti pembukaan yang berlangsung di Hotel El Royale, Banyuwangi, Selasa (12/11) malam.
Baca SelengkapnyaAda yang lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia
Baca SelengkapnyaRisma mengatakan, keterbatasan bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kesuksesan.
Baca SelengkapnyaSalah satu, SMA Taruna Nusantara akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPemberian beasiswa itu bagian dari upaya BSI untuk ikut membangun kemajuan ekonomi syariah dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan kesehatan.
Baca SelengkapnyaDengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca SelengkapnyaBustan mengatakan akan mengupayakan penambahan besaran beasiswa di 2025.
Baca SelengkapnyaSMA Negeri 14 Palembang merupakan salah satu sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional dari KLHK.
Baca SelengkapnyaPenghargaan bergengsi ini diberikan oleh Junior Chamber International (JCI) kepada individu muda di bawah usia 40 tahun dengan prestasi luar biasa.
Baca Selengkapnya