Siswa SD dianiaya dan disodomi pelajar SMA di belakang sekolah
Merdeka.com - Seorang bocah Sekolah Dasar (SD) di Palembang berinisal RN (12) diduga disodomi pelajar SMA inisial NP (17). Mengetahui hal tersebut, keluarga korban melapor ke kantor polisi.
Perbuatan kotor itu terungkap ketika ibu korban, TH (40), memukul pantat korban karena bandel. Namun, tak seperti biasanya korban meringis kesakitan di bagian anusnya. Penasaran apa yang terjadi, TH mendesak korban bercerita. Kemudian korban menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Kepada petugas, korban mengaku peristiwa itu terjadi saat dirinya melintas di sekolahnya di kawasan Gandus Palembang, Juli 2016 lalu. Lalu, pelaku menariknya ke semak-semak di belakang gedung sekolah.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Dengan beringas, pelaku memukul dan menendang tubuh korban. Melihat korban di bawah tekanan, pelaku melepas celana korban dan melakukan sodomi. Bahkan, perbuatan itu pelaku mengulanginya hingga tiga kali.
"Badan dipukul-pukul, saya tidak bisa melawan lagi karena diancam digebuki lagi," ungkap korban RN saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (24/8).
Tak sampai di situ saja, pelaku juga meminta korban memegang kemaluannya dan memaksa korban melakukan oral. Setelah itu, korban disuruh pulang dan diancam agar tidak mengadu.
"Saya takut, saya simpan cerita itu," ujarnya.
Sementara itu, ibu korban mengaku tak menerima anaknya menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku. Dia meminta polisi menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Tadinya saya tidak tahu karena tidak cerita. Pas pantatnya saya pukul, anak saya kesakitan, barulah dia cerita," kata TH.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, terlapor akan dikenakan Undang-undang perlindungan anak jika terbukti bersalah. Jika surat panggilan tak dipenuhi, terlapor akan dijemput paksa dan dilakukan penahanan.
"Pelapor kita arahkan untuk visum, terlapor segera kita periksa," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya