Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siswa SD korban bencana Wonogiri terpaksa jalani UAS di musala

Siswa SD korban bencana Wonogiri terpaksa jalani UAS di musala siswa sdn di wonogiri uas di musala. ©2017 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Seratusan siswa sekolah dasar (SD) di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, terpaksa menjalani ujian akhir semester (UAS) di musala dan teras sekolah. Ruang kelas yang biasanya mereka tempati, saat ini masih dipenuhi pengungsi akibat bencana longsor dan banjir beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Siswanto mengatakan UAS dimulai sejak Senin (11/12) kemarin. Banyaknya siswa membuat ujian tidak bisa dilaksanakan serentak pada pagi hari. Ujian yang masih berlangsung hingga pekan depan, dibagi menjadi dua gemlombang, yaitu pukul 07.00-12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB.

"Situasinya darurat, tidak ada tempat lain. Anak-anak sudah kami beri pengertian untuk mengikuti UAS di musala dan teras sekolah," ujar Siswanto, Selasa (12/12).

Pasca banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah desa di Wonogiri, lanjut Siswanto, gedung SDN 1 dan 2 Dlepih, Tirtomoyo, dijadikan sebagai lokasi pengungsian korban bencana. Jumlah siswa SD yang terkena dampak bencana sebanyak 104 orang.

Sementara jumlah keseluruhan siswa yang menjadi korban bencana di Wonogiri sebanyak 250. Namun hanya di Tirtomoyo ini yang mengikuti UAS dalam kondisi darurat.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Dlepih, Sutarmin menambahkan, akibat longsor dan banjir, gedung sekolah SD Dlepih rusak. Para siswa juga terpaksa mengungsi ke sekolah karena rumah mereka harus diperbaiki.

Masa tanggap darurat bencana di Wonogiri diperpanjang hingga akhir Desember. Keputusan tersebut diambil mempertimbangkan kondisi lingkungan dan korban terdampak bencana yang masih belum pulih.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjelaskan, pihaknya menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga Selasa (5/12). Namun, karena masih banyak warga yang mengungsi dan perbaikan jalan antar desa belum selesai, pihaknya memperpanjang masa darurat.

"Kalau penanganan korban sebenarnya sudah selesai. Kita mulai masuk tahap inventarisir kerusakan infrastruktur. Anggaran tidak terduga sebesar Rp 1,9 miliar difokuskan untuk perbaikan infrastruktur," tutup bupati.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan

Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
Miris, Gedung Kelas MTs di Lumajang Ambruk Setelah Diterpa Hujan Angin
Miris, Gedung Kelas MTs di Lumajang Ambruk Setelah Diterpa Hujan Angin

Rekaman video amatir pasca kejadian menunjukkan ambruknya ruang kelas, nampak atap salah satu gedung kelas VIII MTs Roudhotul Mustofa habis tak tersisa.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal

Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu

Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.

Baca Selengkapnya
Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Karangasem Bali, Seorang Santriwati Meninggal
Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Karangasem Bali, Seorang Santriwati Meninggal

Tanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tragis! Lebih dari 100 Murid dan Guru Terjebak Gedung Sekolah Dua Lantai yang Ambruk Saat Ujian
FOTO: Tragis! Lebih dari 100 Murid dan Guru Terjebak Gedung Sekolah Dua Lantai yang Ambruk Saat Ujian

Menurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.

Baca Selengkapnya
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk

Diduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.

Baca Selengkapnya
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan
Demi dapat Sinyal, Siswa SD Rela Kerjakan Ujian di Hutan

Guru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.

Baca Selengkapnya
Momen Bertaruh Nyawa Pelajar SD di Sukabumi, Bergelantungan di Jembatan Hampir Putus Seberangi Sungai Demi Sekolah
Momen Bertaruh Nyawa Pelajar SD di Sukabumi, Bergelantungan di Jembatan Hampir Putus Seberangi Sungai Demi Sekolah

Perjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.

Baca Selengkapnya