Siswa SD korban bencana Wonogiri terpaksa jalani UAS di musala
Merdeka.com - Seratusan siswa sekolah dasar (SD) di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, terpaksa menjalani ujian akhir semester (UAS) di musala dan teras sekolah. Ruang kelas yang biasanya mereka tempati, saat ini masih dipenuhi pengungsi akibat bencana longsor dan banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Siswanto mengatakan UAS dimulai sejak Senin (11/12) kemarin. Banyaknya siswa membuat ujian tidak bisa dilaksanakan serentak pada pagi hari. Ujian yang masih berlangsung hingga pekan depan, dibagi menjadi dua gemlombang, yaitu pukul 07.00-12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB.
"Situasinya darurat, tidak ada tempat lain. Anak-anak sudah kami beri pengertian untuk mengikuti UAS di musala dan teras sekolah," ujar Siswanto, Selasa (12/12).
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
Pasca banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah desa di Wonogiri, lanjut Siswanto, gedung SDN 1 dan 2 Dlepih, Tirtomoyo, dijadikan sebagai lokasi pengungsian korban bencana. Jumlah siswa SD yang terkena dampak bencana sebanyak 104 orang.
Sementara jumlah keseluruhan siswa yang menjadi korban bencana di Wonogiri sebanyak 250. Namun hanya di Tirtomoyo ini yang mengikuti UAS dalam kondisi darurat.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Dlepih, Sutarmin menambahkan, akibat longsor dan banjir, gedung sekolah SD Dlepih rusak. Para siswa juga terpaksa mengungsi ke sekolah karena rumah mereka harus diperbaiki.
Masa tanggap darurat bencana di Wonogiri diperpanjang hingga akhir Desember. Keputusan tersebut diambil mempertimbangkan kondisi lingkungan dan korban terdampak bencana yang masih belum pulih.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjelaskan, pihaknya menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga Selasa (5/12). Namun, karena masih banyak warga yang mengungsi dan perbaikan jalan antar desa belum selesai, pihaknya memperpanjang masa darurat.
"Kalau penanganan korban sebenarnya sudah selesai. Kita mulai masuk tahap inventarisir kerusakan infrastruktur. Anggaran tidak terduga sebesar Rp 1,9 miliar difokuskan untuk perbaikan infrastruktur," tutup bupati.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaRekaman video amatir pasca kejadian menunjukkan ambruknya ruang kelas, nampak atap salah satu gedung kelas VIII MTs Roudhotul Mustofa habis tak tersisa.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaGuru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca Selengkapnya