Siswa SD tewas di Sukoharjo diduga karena dianiaya
Merdeka.com - Dinas Pendidikan Sukoharjo mengakui banyak terjadi perkelahian di sekolah, terutama sekolah dasar (SD). Tetapi biasanya perkelahian antar siswa tersebut hanya main-main. Jika ada yang mengalami luka, hanya lecet dan cepat diobati.
"Banyak sebenarnya, tapi hanya main-main. Kalau ada yang luka ringan atau hanya lecet dan cepat diobati," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sukoharjo, Bambang Sutrisno, Senin (26/5).
Terkait tewasnya Fajar Murdianto (12) siswa kelas 5, SD Negeri 1 Klumprit, Mojolaban yang diduga akibat dianiaya teman-temannya, Bambang mengaku kaget dengan peristiwa tersebut. Kejadian tersebut menurut Bambang seharusnya menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
"Jika kejadiannya di sekolah, sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah. Selama jam sekolah, sekolah yang bertanggung jawab untuk membina anak-anak," katanya.
Bambang menegaskan, jika ada perkelahian biasanya sekolah langsung melapor ke Dinas Pendidikan. Kemudian pihaknya yang akan membentuk tim untuk menangani kasus tersebut.
"Saya benar-benar kaget, peristiwa ini baru pertama kali terjadi. Kami akan segera melakukan klarifikasi secara mendetail kepada kepala sekolah," imbuhnya.
Mengenai sanksi bagi kepala sekolah, Bambang menuturkan akan melihat kejadian tersebut secara menyeluruh sebelum memutuskan. Sanksi yang diberikan minimal berupa teguran.
"Minimal ada teguran, atau kalau kesalahannya berat, bisa dimutasi," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca Selengkapnya