Siswa SMA Semi Militer Palembang Diduga Dikeroyok 5 Senior
Merdeka.com - Dugaan tindak pidana pengeroyokan kembali terjadi di lingkungan SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang. Seorang siswa, DL (16) mengalami luka dan trauma berat.
Hal itu terungkap dalam laporan yang masuk ke SPKT Polsek Sukarami Palembang, Senin (25/11). DL didampingi keluarga datang ke langsung ke kantor polisi.
Dalam laporannya, korban yang merupakan siswa kelas X di SMA tersebut mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya dipanggil senior ke sebuah ruangan yang biasa disebut barak. Tiba-tiba korban diserang lima seniornya.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
Korban mendapat pukulan, tendangan dan tamparan. Pukulan mengarah ke badan, wajah dan dada yang membuat korban mengalami luka lebam.
Ketika itu, korban sempat menanyakan masalah yang membuatnya dikeroyok. Namun, para pelaku justru kembali memukulnya sambil berucap jangan banyak tanya dan bicara.Korban menganggap pengeroyokan itu akibat teman satu angkatannya yang melakukan kesalahan. Alhasil, dia menjadi sasaran seniornya.
Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda membenarkan laporan itu. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti serta pemanggilan saksi-saksi untuk dimintai keterangan.
"Masih kita proses, kita tunggu hasil visum dokter juga," ungkap Rivanda, Jumat (29/11).Jika terbukti, para pelaku sapa dikenakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara.
Kasus serupa pernah terjadi pada Juli lalu. WJ jatuh sakit saat mengikuti MOS. Dia harus menjalani operasi karena ususnya terlilit. Kondisi kesehatannya memburuk dan harus dipindahkan ke rumah sakit lain. Setelah enam hari dirawat, WJ akhirnya mengembuskan napas terakhir di RS Charitas Palembang, Jumat (19/7) malam.
Dalam penyelidikan, polisi menetapkan seorang tersangka berinisial AS (16). AS diduga lima kali memukul ke perut korban selama dua hari kegiatan. AS merupakan tersangka kedua setelah Obby Frisman Arkataku (24) yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian DBJ (14) dalam kasus penganiayaan di kegiatan yang sama.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Islam As-Syafi'iyah 01, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan menjadi korban pengeroyokan senior hingga koma pada Selasa (8/10).
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaOrangtua korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan kabar bahwa P pernah menceritakan penganiayaan dialaminya kepada sang pacar.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan tersebut terjadi di depan rumah milik Komisioner KPU Sulsel, Rommy Hermanto.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca Selengkapnya