Siswa SMA Semi Militer yang Koma 6 Hari Diduga Dianiaya Meninggal
Merdeka.com - Setelah melewati masa kritis selama enam hari, WJ (14) siswa baru SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, meninggal dunia. Dia diduga mengalami penganiayaan saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya.
Kuasa hukum keluarga WJ, Filri Darta mengungkapkan, WJ menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Charitas Palembang, Jumat (19/7) pukul 20.10 WIB. Korban dibawa ke rumah duka di Komplek Perumahan Sri Mas, Jalan Pertanahan, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, untuk dimakamkan.
"Ya, WJ meninggal dunia tadi malam pukul delapan lewat sepuluh menit," ungkap Firli, Sabtu (20/7).
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Kematian WJ membuat keluarga sangat terpukul. Mereka tidak menyangka masuk sekolah itu justru membawa petaka bagi korban.
"Kami akan pertimbangkan untuk proses hukum selanjutnya, dilanjutkan atau tidak," ujarnya.
Dikatakannya, korban dilarikan ke RS Karya Asih seusai mengikuti MOS di sekolahnya, Sabtu (13/7). Korban menjalani operasi di perut karena usus terbelit.
Habis operasi, kondisi korban semakin menurun. Sejak saat itu koma dan dirujuk ke RS Charitas Palembang. Selama koma tersebut, WJ kerap mengigau dengan menyebutkan kata-kata 'ampun, ampun komandan.'
"Itu menjadi bagian dari dugaan keluarga bahwa korban kekerasan di sekolahnya," kata dia.
Sebelum WJ, satu peserta MOS SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, DBJ (14), lebih dulu tewas karena mengalami kekerasan di sekolahnya, Sabtu (14/7). Dia mengalami luka memar di kepala dan dada. Polisi yang menerima laporan dugaan penganiayaan langsung melakukan penyelidikan. Alhasil, seorang pembina MOS, Obby Frisman Arkataku (24) ditetapkan sebagai tersangka yang diduga menjadi pelaku penganiayaan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian itu korban mengalami luka di bagian kepala dan menjalani perawatan di RS Fatmawati.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penembakan yang diduga terjadi pada Minggu (24/11) dinihari itu.
Baca SelengkapnyaAktivitas belajar normal dialihkan ke kegiatan doa bersama dan trauma healing yang dilakukan para siswa, guru, dan stakeholder SDN 06 Petukangan Utara.
Baca SelengkapnyaSejumlah rekan korban di sekolah menolak kematian GRO dikaitkan dengan tawuran.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO ditemukan tewas secara misterius di seputaran Sampokong, Minggu (24/11) dini hari.
Baca Selengkapnya