Siswa SMP nyatakan cinta ke siswa SD, Kak Seto salahkan orang tua
Merdeka.com - Psikolog anak Seto Mulyadi mengaku prihatin dengan beredarnya foto siswa SMP yang menyatakan cinta ke siswi SD. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah bentuk psikoseksual yang akan menimbulkan permasalahan bagi keduanya.
"Hal ini terjadi karena mudahnya informasi yang diperoleh kedua siswa dari media sosial dan dunia maya. Mereka dengan mudah berselancar di dunia maya mendapatkan informasi yang belum layak mereka dapatkan, istilahnya dikarbitkan. Matang sebelum waktunya," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto saat dihubungi merdeka.com, Senin (26/1).
Kejadian ini, jelas Kak Seto merupakan dampak dari kurangnya komunikasi dan lemahnya pengawasan orang tua terhadap peralatan elektronik anak mereka, seperti handphone, komputer, dan laptop. Jika hal ini dibiarkan, akan berdampak pada psikologi anak.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Siapa yang perlu awasi penggunaan gawai anak? Walau gawai dan teknologi modern memberikan manfaat, terlalu banyak paparan dan penggunaan yang tidak terkontrol dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Orang tua perlu memonitor penggunaan gawai anak-anak mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki keseimbangan antara waktu yang dihabiskan di depan layar dan waktu di luar ruangan serta berinteraksi dengan dunia nyata.
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan online anak? Fokus pada Satu Tugas Saja Batasi Penggunaan Layar Sebelum Tidur Jauhkan Gawai dari Area Belajar Selama waktu belajar atau saat anak-anak harus berkonsentrasi, pastikan semua perangkat digital berada di luar jangkauan.
"Orang tua jangan lepas tanggung jawab dengan hanya membelikan gadget yang diminta anak mereka. Jika dibiarkan, hal ini akan berpengaruh kepada tumbuh kembang anak-anak. Hal ini yang kemudian menimbulkan adanya kasus seks bebas, geng motor, kekerasan di anak didik," ujarnya.
Kepada orang tua, Kas Seto menganjurkan untuk mendampingi anak saat mereka berselancar di dunia maya. Jika diperlukan, mereka harus mem-block situs-situs yang dianggap tidak layak untuk dikunjungi oleh anak-anak.
Anggota Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) ini menambahkan, tugas mengawasi situs-situs internet yang dikunjungi anak-anak tidak hanya tugas orang tua di rumah. Pihak sekolah juga ikut berperan dalam memberikan pengarahan.
"Pihak sekolah juga jangan hanya berhenti pada kegiatan mengajar. Mereka juga harus mampu menjadi kawan dan mampu berkomunikasi secara ramah dengan anak didik," ujarnya.
Sebelumnya, foto siswa SMP menyatakan cinta ke siswi SD menghebohkan netizen. Dari sembilan foto tersebut, terdapat satu yang menghebohkan netizen, saat siswa SMP merangkul siswa SD.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaMereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDiketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaAksi mereka diketahui polisi saat melintasi wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca Selengkapnya