Siswa tantang guru duel yang sempat viral, begini nasib akhirnya
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, kita telah mendengar kabar mengenai seorang siswa yang menantang duel guru lantaran ketahuan membolos. Video yang berdurasi 32 detik tersebut memperlihatkan seorang siswa berbicara dengan keras pada guru dan mengancam dengan bahasa 'ngapak' alias Banyumasan. Tak tanggung-tanggung, siswa tersebut sampai melepas seragamnya untuk menunjukkan keseriusannya untuk duel dengan guru.
Beruntung, guru-guru tak meladeni tantangan bocah sok jago ini. Dengan halus, para guru melayani dengan bahasa halus dengan sedikit meledek. Tampaknya, ada kejengkelan dalam ledekan para guru itu.
Tak urung, video yang beredar luas di berbagai lini masa dan grup-grup aplikasi pesan pun mengundang kegeraman warganet. Nyaris seluruh warganet marah dengan apa yang diperbuat oleh siswa tantang duel gurunya itu.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang mengantar Gendhis kembali ke sekolah? Ia bersekolah di Taruna Nusantara dan baru-baru ini diantar kembali ke sekolah oleh ibunya.
-
Kenapa guru ini viral? Tri Adinata, dengan akun TikTok pribadinya @triadinata91 menarik perhatian ribuan orang dengan video singkatnya yang menakjubkan. Video yang telah menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, memperlihatkan bagaimana musik dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan dan dukungan kepada perjuangan yang dihadapi oleh masyarakat Palestina.
-
Siapa yang memberikan kata-kata perpisahan untuk guru? Sebagai bentuk penghargaan untuk para guru, seorang siswa bisa memberikan hadiah berupa kado atau bingkisan saat perpisahan sekolah.
"Duel ama gua aja bocah, sok buka baju. Badan aja gak ada kaya sapu lidi," tulis seorang warganet dengan akun Agustinus.
Belakangan diketahui, video itu adalah siswa MTs Maarif NU di Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTs Maarif NU Krenceng, Tarwan, membenarkan bahwa video itu memang terjadi di sekolahnya. Tampak dalam video adalah seorang siswa, TG (14), yang menantang guru pelajaran dan guru pembimbing.
Sekaligus, Tarwan mengklarifikasi bahwa yang ditantang TG adalah guru, bukan kepala sekolah, seperti yang beredar luas di media sosial.
"Yang ditantang berkelahi bukan kepala sekolah, tapi guru pelajaran," dia menerangkan, Senin, 5 Februari 2018.
Ternyata, peristiwa itu pun telah terjadi dua pekan lalu, yakni Senin, 22 Januari 2018. Saat itu, empat siswa MTs Maarif Krenceng diketahui membolos dan kongko-kongko sembari minum kopi.
Secara berombongan, mereka menggunakan sepeda motor dengan knalpot tak standar atau brong.
Mereka lantas dijemput oleh sejumlah guru, termasuk guru Bimbingan Konseling (BK) yang bertanggung jawab membina anak-anak itu. Sebagai hukuman, empat siswa itu diharuskan berjalan kaki ke sekolah yang berjarak kurang lebih satu kilometer.
Adapun dua sepeda motor dengan knalpot brong milik siswa diangkut dengan pikap yang telah disiapkan. Selain mememakkan telinga, dikhawatirkan jika siswa menggunakan sepeda motor justru bakal kabur.
Sesampai di sekolah, mereka dibawa di kantor dan dibina oleh guru BK dan wakil kepala bagian kesiswaan. Saat itulah, seorang siswa, TG, marah-marah dan menantang duel gurunya. Ia bahkan mengancam akan mencegat sang guru.
"Mungkin marah karena disuruh jalan kaki ke sekolah," Tarwan menerangkan.
Sekolah pun lantas mengambil sikap tegas terhadap kelakuan TG yang sudah di luar batas toleransi. TG dikembalikan ke orangtuanya. Keluarga TG pun menerima dan memilih opsi mengundurkan diri dari sekolah tersebut dan memindahkan TG ke sekolah lain yang mau menampung.
Satu siswa lain juga memutuskan pindah dari MTs Maarif Krenceng ke sekolah lain. Adapun dua siswa lainnya memutuskan untuk bertahan dan bersedia dibina.
Tarwan mengklaim sekolah telah bertindak bijak. Ia menduga, dua siswa itu sudah tak nyaman bersekolah di MTs Maarif Krenceng.
"Kami penuhi atas permintaan mereka sendiri," dia menegaskan.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswi tersebut dianggap melanggar tata tertib sekolah.
Baca SelengkapnyaSebuah video menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani.
Baca SelengkapnyaDi tengah momen itu, tiba-tiba ada seorang siswa yang justru menghampiri gurunya sambil berkata "orang tua saya tidak ada Bu,".
Baca SelengkapnyaPelukan hangat para siswa sukses membuat hati meleleh, dan ekspresi tulus mereka bikin bahagia.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA, MR (16) menyerahkan diri ke kantor polisi setelah lawannya duel, FR (18), tewas. Dia pun menceritakan alasannya melakoni pertarungan maut itu.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaSang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca Selengkapnya