Siswa tewas ikut ekskul pencinta alam, SMAN 3 bungkam
Merdeka.com - Kejadian nahas menimpa seorang siswa SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan bernama Arfiand Caesary kelas X IPA A. Siswa tersebut meninggal usai melakukan kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di luar kampus.
Saat dikonfirmasi ke pihak sekolah, tidak ada yang mau memberikan keterangan namun menurut seorang petugas kebersihan membenarkan hal tersebut. "Iya benar saya tahu ada yang meninggal tapi saya nggak tau siapa namanya, saya dengar-dengar aja," kata petugas kebersihan yang tidak ingin disebut namanya, di SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/6).
Sedangkan menurut teman seangkatan korban berinisial D, korban meninggal saat mengikuti kegiatan ekskul Pencinta Alam di sekolah tersebut.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
"Iya dia meninggal, dengar-dengarnya sih pas lagi ikut kegiatan pencinta alam untuk pengambilan jaket gitu," ujar DS.
D menambahkan bahwa meninggalnya korban belum diketahui penyebabnya. "Ada yang bilang dia (korban) meninggal karena kedinginan (Hypothermia), ada yang bilang infeksi digigit serangga, dan ada yang bilang sakit jantung," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com jenazah korban sedang berada divisum di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.
Keluarga Arfiand heran saat mendapati luka di sekujur tubuh putra mereka. Wajah remaja pria ini pun bonyok seperti dipukuli.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku masih seusia korban. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca Selengkapnya