Siswi SLB di Blora Jadi Korban Kekerasan Seksual Hingga Hamil 4 Bulan
Merdeka.com - Kasus kekerasan seksual atau rudapaksa menimpa seorang siswi di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Korban saat ini tengah hamil lebih dari 4 bulan.
Kepala desa tempat tinggal korban, Darsono membenarkan ada warganya yang disabilitas menjadi korban perkosaan tanpa tahu siapa pelakunya. Dia mengatakan, siap ikut mendampingi jika kasus yang terjadi dibawa ke ranah hukum.
"Sikap saya tetap mengutamakan kemanusiaan dulu. Kalau memang untuk ke ranah hukum nanti, dari pihak orangtuanya, jika ingin melakukan kami dari desa siap mendampingi," katanya saat ditemui Liputan6.com.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang menyaksikan pemerkosaan tahanan? Dalam dokumenter tersebut, terdapat kesaksian dari Fadi Bakr, mantan tahanan di kamp Sde Teiman di Israel selatan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
Selain itu, pihaknya menyampaikan desa juga akan menemui keluarga korban terlebih dahulu. Sebab, masyarakat setempat melihat orangtua korban disebut-sebut memiliki keterbelakangan dalam bersikap.
"Kita lihat dulu aja nanti, keluarganya bagaimana. Kita akan temui pihak keluarganya dulu," terangnya.
Sebelumnya ada seorang perangkat desa yang menolak pihak desa ikut campur urusan kasus perkosaan siswi disabilitas tersebut. Oknum yang tidak mau disebutkan namanya itu meminta pihak desa tidak perlu melaporkan kasus perkosaan tersebut dan membiarkan menjadi tanggung jawab pihak keluarga korban.
Sementara itu,Kapolsek Jepon, Iptu Supriyo mengaku, belum mengetahui adanya kasus perkosaan terhadap siswi disabilitas hingga hamil 4 bulan. Polisi meminta kasus tersebut segera dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Blora.
"Belum ada kabar dan informasinya, jika laporan langsung ke PPA ya," kata dia saat dihubungi melalui ponsel.
Reporter: Ahmad AdirinSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus itu mengemuka setelah korban berperilaku tak biasa. Kondisinya kerap gelisah dan kerap ketakutan.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaKasus Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 8 Pemuda, Pengacara Terlapor Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaKejadian itu memukul mental MA yang diduga kuat mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaKakek berinisial AS (65) tega menyetubuhi perempuan disabilitas berinisial DS (20). Perbuatannya terbongkar setelah korban hamil.
Baca Selengkapnyakorban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan
Baca SelengkapnyaAS (15) diduga mengalami pelecehan seksual sampai hamil lima bulan
Baca SelengkapnyaAntara korban MA dan terduga pelaku H, telah saling mengenal
Baca Selengkapnya