Siswi SMK di Taput Diduga Diperkosa dan Dibunuh
Merdeka.com - Seorang siswi SMK ditemukan tak bernyawa di semak-semak Dusun Panggun Desa Hutapea Banurea, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Senin (5/8). Jasad perempuan muda ini diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Berdasarkan informasi dihimpun, korban diketahui berinisial K br G (20). Dia merupakan siswi SMK di Tarutung sedang PKL di kantor Bupati Taput.
Jasad Kristina pertama kali ditemukan ayahnya, Sardi Gultom, dan warga sekitar di antara semak bambu dekat ladang warga pukul 08.00 Wib. Lokasi penemuan itu sekitar 200 meter dari rumahnya.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Kristina memang dicari keluarga dan warga. Dia tidak pulang sejak terakhir terlihat pada Minggu (4/8) sore.
Kuat dugaan dia korban pemerkosaan dan pembunuhan. Saat ditemukan mayatnya telungkup tanpa busana. Sementara pakaian dalamnya ditemukan tak jauh dari jasad.
Penemuan mayat Kristina langsung dilaporkan ke polisi. Personel Polres Taput langsung turun dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 11.30 Wib, jasad korban dibawa ke RSUD Tarutung menggunakan mobil ambulans.
Humas Polres Taput, Aipda Sutomo Simare-mare mengatakan kasus pembunuhan itu masih diselidiki. "Masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya," katanya.
Sutomo belum bersedia merinci kasus itu. Alasannya, penyelidikan masih berlangsung. Dia tidak menampik sudah ada terduga pelaku. "Pihak Reskrim masih terus berusaha mengungkap kasus ini. Karena mungkin sudah ada terduga. Sampai saat ini masih dalam proses. Kita berharap kasus ini semoga cepat terungkap," tutup Sutomo.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPelaku H, diamankan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel, Sabtu (25/5/2024) siang kemarin.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaNasib tragis menimpa seorang mahasiswi asal Simalungun yang tewas dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaUsai diamankan, pelaku langsung dibawa ke Polres Buteng untuk pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaAntara korban MA dan terduga pelaku H, telah saling mengenal
Baca Selengkapnya