Siswi SMP korban pemerkosaan malah dikeluarkan dari sekolah
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa SAS (14), siswa SMP Budi Utomo Depok, Jawa Barat. Gadis ABG ini diperkosa sopir tembak yang dikenalnya melalui facebook. SAS sempat disekap dan diancam akan diperjualbelikan. Ironisnya setelah berhasil kabur, dia dikeluarkan dari sekolah.
Kemarin, Senin (8/10), SMP Budi Utomo tak mengizinkan SAS masuk kelas. Menurut pihak keluarga, walau tak menyebut nama, SAS juga disindir telah mencemarkan nama sekolah.
Maka korban didampingi keluarga mengadukan kasus ini ke Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA). Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengecam peristiwa ini. Menurutnya tak layak jika SAS yang menjadi korban pemerkosaan, malah menderita lagi karena dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
Hari ini, Selasa (9/10), pihak Komnas PA, SMP Budi Utomo Depok dan Dinas Pendidikan Kota Depok, melakukan mediasi di sekolah. Komnas PA mendesak agar SAS jangan dikeluarkan dari sekolah.
"Pertimbangannya, SAS ini korban bukan pelaku. Kita jelas menolak dia diberhentikan dari sekolah," kata Arist saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (9/10).
Arist juga menyayangkan tindakan sekolah yang mempermalukan korban dengan menyindir saat upacara bendera. Hal ini sangat menyakiti korban dan bisa menimbulkan tekanan pada diri SAS.
"Pihak sekolah juga harus meminta maaf pada korban dan merehabilitasi nama baik yang bersangkutan. Karena kemarin itu sempat diumumkan saat upacara," kata Arist.
Dia berharap kasus ini bisa menjadi momentum untuk melawan pada kesewenang-wenangan pada korban kekerasan seksual. Pada banyak kasus, korban kekerasan seks sering dicemooh dan dianggap hina. Padahal mereka menjadi korban, dan kekerasan itu terjadi tanpa keinginan korban.
"Ini juga momentum kita untuk melawan perdagangan seks melalui situs jejaring sosial," tegas Arist.
Awalnya SAS mengenal Gilang melalui status jejaring sosial facebook. SAS yang masih polos mau saja menerima ajakan Gilang untuk kopi darat pada 23 September. Selama kurang lebih sepekan SAS meninggalkan rumah. Kala itu SAS beralasan ingin menjenguk temannya di rumah sakit.
Curiga sang anak tak kunjung kembali, akhirnya ayah SA, FDS melaporkan hal tersebut ke Polres Depok. Benar saja SA dibawa kabur Gilang yang biasa narik angkot D02 jurusan Depok-Parung. Perbuatan bejat ini dilakukan Gilang sebanyak empat kali di rumah kontrakannya di Jl H Nawi Gg Dukuh, Waru, RT 1 RW 2 No 48, Parung, Bogor.
SA akhirnya ditemukan warga pada 30 September di Terminal Depok. Gilang dibekuk polisi tak lama kemudian.
DP mengaku sudah 60 kali memerkosa anak kandungnyaPengakuan ayah bejat yang setubuhi anak kandung
Kasus perkosaan meningkat, hukuman pelaku harus beri efek jera
Pemerkosa RI derita kelainan seksual & suka 'jajan' wanita
4 Siswa SMP yang setubuhi teman terancam 15 tahun penjara
Pemerkosa pantas dihukum mati, lokalisasi jangan dilegalkan
Korban pemerkosaan di Purwokerto cari keadilan ke Jakarta
Anak pengusaha di Purwokerto diduga perkosa anak SMP
Dicabuli 3 kerabatnya, WDR hamil 4 bulan dengan gangguan jiwa
(mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaPelaku pencabulan terhadap siswi SD di Kota Serang, menyerahkan diri ke Satreskrim Polres Serang Kota. Pelaku merupakan pengemudi ojol berinisial SM (23).
Baca SelengkapnyaRekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaPara ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap dan menahan AP setelah orang tua korban melapor.
Baca SelengkapnyaOrangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca Selengkapnya