Sita Ketapel hingga Sajam, Polisi Masih Periksa 6 Orang Diduga Perusuh Demo 11 April
Merdeka.com - Polisi telah memeriksa sejumlah pendemo diamankan usai unjuk rasa di gedung DPR dan MPR serta Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/4) kemarin. Polisi menyebut dari sejumlah pendemo itu terdapat enam orang memenuhi unsur melakukan tindak pidana.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, enam orang itu diduga akan menimbulkan kekacauan pada saat mahasiswa menyuarakan aspirasinya.
"(Pendemo) yang tidak terlibat tindak pidana itu sudah dikembalikan, tetapi 6 orang di antaranya itu kita lanjutkan ke proses penyidikan," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Selasa (12/4).
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Menurut Tubagus, polisi juga menyita barang bukti dari enam orang diduga perusuh itu. Barang bukti itu senjata tajam, ketapel lengkap dengan kelereng.
"Ini masih kita dalami sebanyak 6 orang dari orang yang kita amankan dari beberapa titik," ujar Tubagus.
Bukan Mahasiswa
Tubagus menambahkan, hasil pemeriksaan bahwa dari enam orang itu tak ada satu pun yang berstatus sebagai mahasiswa. Mereka ada yang pedagang dan pelajar.
"Ada yang pelajar, kedua adalah tidak bekerja, ketiga tidak bekerja, keempat pedagang, kelima buruh, keenam tukang sate, pedagang juga. Berarti tidak ada di situ yang mahasiswa pekerjaannya," terang dia.
Pengakuan sementara yang diperoleh penyidik keenam orang itu bertolak ke Jakarta setelah menerima ajakan dari media sosial. Namun para pendemo yang ditangkap ini membawa senjata tajam.
"Karena adanya ajakan-ajakan yang secara berantai dengan berbagai macam platform mengajak orang-orang untuk berunjuk rasa, orang-orang untuk berdemo. Tetapi yang akan unjuk rasa membawa senjata tajam yang ini kemudian kita yang amankan dan kita lanjutkan ke proses penyidikan," tandas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaEmpat tersangka baru yakni berinisial YL (24), WSL (28), FMC (24), dan RAS.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya