Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Situs Adan-Adan ditemukan ungkap eradaban era Kadhiri Singosari

Situs Adan-Adan ditemukan ungkap eradaban era Kadhiri Singosari Situs Adan-Adan. ©2016 Merdeka.com/Imam Mubarok

Merdeka.com - Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) melakukan ekskavasi di situs candi Adan-Adan, di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Penggalian di kebun durian milik Syamsuddin ini dilakukan untuk meneliti tentang peradaban era Kadhiri dan Singosari, Sabtu (9/4).

"Sebelum melakukan penggalian ini kita melakukan survei di beberapa tempat di Kediri. Dari beberapa lokasi situs Candi Adan-Adan ini yang potensial. Karena ada peninggalan bentuk makara, yang masih ada dan menunjukkan bahwa ini adalah candi. Makara pasangannya kala, biasanya kan kalau direlung-relung posisinya Kala atas, makara di samping-sampingnya. Tetapi kalau yang di ambang pintu seperti di Situs Adan-Adan ini Kalanya di atas pintu candi kemudian makaranya di pintu tangga," kata Sukawati Susetyo, ketua tim ekskavasi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kepada merdeka.com.

Ditambahkan Sukawati, karena jarak Makara sama dan arah menghadapnya biasanya candi di Jawa Timur menghadap ke barat ini juga. Buntutnya di timur, agak serong kanan maka dapat dipastikan bahwa ini adalah struktur candi.

Meski ekskavasi sudah dilakukan, tetapi Puslit Arkenas belum bisa memastikan peninggalan di era apakah situs Candi Adan-Adan ini. "Mudah-mudahan peradaban Kadiri, karena kita belum bisa menentukan masa Kediri atau Mataram Hindu. Ini berbeda agak mirip dengan Candi Kidal, di Tumpang Malang," tambah Sukawati.

situs adan adan

Dari pantauan merdeka.com, Puslit Arkenas sudah melakukan layout untuk persiapan penggalian sejak Rabu (7/4). Mereka memberikan tanda dari benang yang di kotak-kotak untuk memprediksi titik-titik candi yang lain. Selain itu dengan mengambil tenaga masyarakat untuk proses penggalian dengan pengawasan ketat.

Alat penggalian semacam bor tanah, linggis berukuran kecil, cetok, cangkul, sikat juga dipakai untuk proses ekskavas ini. "Cukup tidak cukup penggalian hingga tuntas ini akan kita lakukan selama dua minggu. Dan jika nanti diteruskan mungkin tahun depan," ujarnya.

Dari sumber merdeka.com, ekskavasi ini bukan yang kali pertama dilakukan, tetapi sudah kesekian kalinya dilakukan. Salah satunya dari BPCB Trowulan, Kediri. Namun sayangnya,antara BPCB Trowulan dan Puslit Arkenas kurang komunikasi dan terkesan berjalan sendiri-sendiri. Sebab, jika BPCB sudah melakukan ekskavasi maka akan meninggalkan catatan laporan yang bisa dipelajari sebagai pelengkap data, sebab Puslit Arkenas tidak mendapatkan laporan.

situs adan adan

Syamsuddin, pemilik lahan lokasi situs Candi Adan-Adan mengaku mendapat pemberitahuan mendadak bakal diadakan penggalian.

"Tiba-tiba saya didatangi oleh orang Pemkab, Pak Camat, Kepala Desa dan tim Puslit Arkenas yang menyatakan akan dilakukan penggalian di pekarangan saya untuk penelitian. Saya sempat kaget sebab dilakukan mendadak dan tidak ada pemberitahuan surat resmi," kata Syamsuddin.

Syamsuddin mengaku hanya mendapatkan imbalan sebesar Rp 1 juta dari Puslit Arkenas terkait penggalian ini.

Meski Syamsuddin menyadari penelitian ini dianggap penting, tetapi dia meminta Puslit Arkenas tidak merusak tanaman durian berbagai jenis varian miliknya.

"Kalau pohon-pohon durian saya rusak ini namanya merugikan. Saya berharap ada saling pengertiannya. Sebab jika tanaman saya rusak, kompensasi yang diberikan sangat tidak seimbang," ucap Syamsuddin.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muncul saat akan Dibangun Bandara, Situs Bersejarah Ini Diyakini Dulunya sebuah Petirtaan
Muncul saat akan Dibangun Bandara, Situs Bersejarah Ini Diyakini Dulunya sebuah Petirtaan

Saat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.

Baca Selengkapnya
Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman

Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.

Baca Selengkapnya
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya
Kini Berusia 456 Tahun, Ini 5 Fakta Unik Kabupaten Madiun yang Jarang Diketahui Orang
Kini Berusia 456 Tahun, Ini 5 Fakta Unik Kabupaten Madiun yang Jarang Diketahui Orang

Setelah melepaskan diri dari pengaruh Demak, pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten.

Baca Selengkapnya
Tempat Suci Berusia Ribuan Tahun di Kaki Gunung Salak, Tak Jauh dari Bogor
Tempat Suci Berusia Ribuan Tahun di Kaki Gunung Salak, Tak Jauh dari Bogor

Beberapa situs dari era megalitikum ditemukan di sini. Kebudayaan seperti apa yang pernah hidup di sini ribuan tahun lalu?

Baca Selengkapnya
Menengok Panglima TNI Cek Kebun Durian, Asik Banget Lagi Panen Santap di Tempat
Menengok Panglima TNI Cek Kebun Durian, Asik Banget Lagi Panen Santap di Tempat

Menilik momen asik panglima TNI menengok kebun durian dan menyantap raja buah itu di tempat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar

Tanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje

Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Mekar Rahayu Sumedang, Hadirkan Kebun Anggur hingga Pemandangan Bukit yang Indah
Mengunjungi Desa Mekar Rahayu Sumedang, Hadirkan Kebun Anggur hingga Pemandangan Bukit yang Indah

Selain bisa memetik buah secara langsung, para pengunjung juga bakal dimanjakan dengan beberapa spot menarik untuk berswafoto ria.

Baca Selengkapnya