Situs KPU dinilai masih lemah dan bisa menimbulkan kecurigaan di masyarakat
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sengaja menutup sementara laman situs infopemilu.kpu.go.id saat perhitungan riil Pilkada Serentak 2018 untuk menangkal serangan peretas. Keputusan ini mendapat banyak kritik. Termasuk menunjukkan lemahnya sistem keamanan situs mereka.
Pakar Keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, melihat adanya kepanikan KPU dalam menerapkan sistem buka tutup itu. Sehingga pihaknya mudah menyimpulkan bahwa situs resmi milik lembaga negara ini belum layak dan tak kuat serangan hacker. Namun, itu semua belum berarti data mereka mudah dimasuki pihak luar.
"Kalau keteteran dengan deface dan hacking rasanya masih belum bisa dikatakan mumpuni (untuk situsnya). Kalau untuk databasenya saya tidak memiliki data. Harusnya cukup aman jika dikelola dalam jaringan tertutup dan bukan internet," kata Alfons kepada merdeka.com, Selasa (3/7).
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Bagaimana Kominfo mengecek kunci? 'Kami juga mendapatkan (kunci enkripsi-red). Tapi ini sedang dikerjakan. Dan kita sudah coba di spesimen kita, memang berhasil dibuka. Tapi kita belum tahu karena kan di kunci banyak. Jadi, itu masih lagi dikerjakan,' ungkap pria yang akrab disapa Semmy saat konferensi pers di Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Dimana situs resmi KPU untuk cek DPT? Cara cek DPT online bisa dilakukan dengan mudah. Berikut langkah-langkah mengecek apakah Anda sudah terdaftar dalam DPT: 1. Kunjungi laman resmi KPU di infopemilu.kpu.go.id 2. Setelah itu, pilih menu Cek DPT Online 3. Masukkan NIK atau Nomor Paspor bagi Pemilih Luar Negeri 4. Klik Pencarian 5. Jika telah terdaftar, muncul informasi nama lengkap, nomor DPT, dan alamat TPS.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Harus diakui, kata dia, memakai sistem itu justru menimbulkan syak wasangka negatif di masyarakat luas. Walaupun alasan KPU dianggap pihaknya masuk akal, yakni hanya untuk menangkal serangan peretas. Meski begitu penilaian publik tentu berbeda-beda. Apalagi ini merupakan data pemilih.
"Kebingungan atau keresahan ini berpotensi menimbulkan kecurigaan adanya manipulasi data dan bisa saja menimbulkan kekacauan," tegasnya.
Untuk itu, Alfons meminta KPU segera berbenah. Memperbaiki infrastruktur. Ini perlu dilakukan sebelum menghadapi hajatan politik lebih besar lagi di tahun depan, yakni Pemilu dan Pilpres 2019.
"Harusnya dari Pemilu sebelumnya usaha peretasan sudah pasti dialami dan harusnya tindakan pencegahan sudah dilakukan," ucapnya. "Bukan memperbaru sistem keamanan saja, tetapi melakukan persiapan yang matang guna menghadapi Pilpres," kata Alfons menambahkan.
Adapun upaya perlu dilakukan KPU, kata dia, dengan menggunakan sumber daya mumpuni dan berpengalaman. Ini juga harus didukung dengan menggagandeng banyak pihak, seperti kepolisian, penegak hukum maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat dan pegiat IT Indonesia untuk mendukung KPU menjalankan tugasnya dan menghindari aktivitas peretasan. Sehingga ke depannya tidak menimbulkan kekacauan dalam masyarakat.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya masih melakukan investigasi dalam masalah ini. Meski begitu, dia meyakinkan bahwa cara dilakukan KPU tidak memengaruhi isi data perhitungan real count. "Jadi yang diretas itu lebih banyak tampilan bukan datanya," ujar Tito di Mabes Polri.
Dalam upaya mencegah peretas situ KPU, kata Tito, pihaknya juga menggandeng lembaga lainnya. Itu dilakukan demi membentengi situs KPU juga tengah diperkuat. "Jadi ada tim Siber Polri, Kominfo, BSSN, untuk memperkuat firewall sekaligus melacak pelaku peretasan," jelas Tito.
Sedangkan Ketua KPU Arief Budiman, menegaskan hasil perolehan suara Pilkada diunggah pada laman KPU bukan dijadikan keputusan untuk menetapkan pasangan kepala daerah secara definitif. Penetapan kepala daerah terpilih akan dilakukan secara berjenjang melalui berita acara dibuat dari TPS, PPK, KPU Kota sampai Kabupaten.
"Itu bukan hasil resmi penetapan. KPU menggunakan itu untuk melakukan kontrol supaya pasukannya tidak nakal. Partai lebih cepat banyak terlibat," tegas Arief.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaGanguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaKPU diminta segera memperbaiki masalah tersebut. Dampaknya dapat menimbulkan sentimen negatif.
Baca SelengkapnyaIsu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa menanggapi soal dugaan pembobolan data pemilu KPU
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Baca SelengkapnyaPratama memandang perlu KPU menerapkan filter lalu lintas yang dapat mengidentifikasi pola serangan DDoS dan memblokirnya sebelum mencapai target.
Baca SelengkapnyaMK menilai penggunaan aplikasi Sirekap harus menjadi catatan bagi KPU.
Baca SelengkapnyaKPU berdalih telah memberikan akses kepada Bawaslu.
Baca SelengkapnyaSituasi terakhir menunjukkan kondisi yang mulai mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi Arief Hidayat menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak serius usai kedapatan absen di sidang sengketa Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK)
Baca Selengkapnya