Sketsa Disebar, Identitas Korban Mutilasi Pasar Besar Malang Masih Gelap
Merdeka.com - Identitas korban pembunuhan dan mutilasi di Pasar Besar Kota Malang hingga saat ini belum diketahui. Polisi belum berhasil mengantongi identitas korban, akibat kondisi jasad yang sudah rusak.
Sketsa wajah korban yang disebarkan hingga saat ini belum membuahkan hasil. Belum diperoleh laporan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya.
Sempat datang laporan masyarakat kehilangan anggota keluarga, tetapi ciri-ciri fisik tidak mengarah pada korban mutilasi tersebut.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
"Identitas korban masih belum ditemukan. Masih kita dalami, masih menunggu pengambilan sidik jari. Karena sampai sekarang belum bisa," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Proses pencarian identitas korban terus dilakukan, sambil menunggu laporan masyarakat. Sementara polisi menduga korban adalah seorang tunawisma yang biasa tinggal di sekitar lokasi.
"Kemungkinan korban seorang tunawisma juga," tegasnya.
Awalnya korban bertemu pelaku di sekitar Jalan RE Martadinata Kota Malang pada Selasa, 7 Mei. Korban minta uang kepada pelaku, tetapi karena tidak punya uang akhirnya diberi makanan.
Saat itu muncul hasrat seksual pelaku, dengan meraba payudara korban. Korban pun merespons baik. Yang berujung mengajaknya untuk hubungan badan di Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku tinggal.
Tetapi setiba di lokasi ternyata korban mengaku sakit. Sejumlah sumber korban mengalami gangguan pernapasan atau paru-paru.
Namun korban sempat berusaha melakukan pemanasan terhadap pelaku, tetapi gagal dan tidak bisa ereksi. Itulah yang kemudian menjadi alasan Sugeng menghabisinya dengan cara digorok.
"Saat itu pelaku kecewa, karena mengajak akan hubungan badan, namun korban sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," terangnya.
Pelaku dalam melakukan mutilasi menggunakan alat seadanya, yakni gunting potong rumput yang dimilikinya. Proses mutilasi dilakukan di kamar mandi, sementara pembunuhan dilakukan di sekitar tangga yang berjarak 10 meter.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaPolisi belum berani membenarkan bila korban diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Baca Selengkapnya"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi masih berusaha mengidentifikasi mayat tak dikenal tersebut
Baca SelengkapnyaSaksi melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.
Baca Selengkapnya