Sleman mencekam, warga lempari suporter PSIM Yogyakarta dengan batu
Merdeka.com - Pulang dari menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola di Magelang, suporter PSIM Yogyakarta tiba-tiba mendapat lemparan baru dari warga Sleman. Untuk mengantisipasi kericuhan, ratusan personel Kepolisian Resor Sleman dikerahkan ke sepanjang Jalan Yogyakarta-Purworejo untuk mengantisipasi bentrok lanjutan.
Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen di Sleman, Sabtu (14/3), mengatakan saat ini warga Balecatur, Kecamatan Gamping bersiap menghadang suporter PSIM yang akan pulang ke Kota Yogyakarta usai menyaksikan pertandingan di Magelang. Apalagi, warga sempat melempari batu ke arah para suporter di lima titik jalan tersebut pada Jumat (13/3), sekitar 22.30 WIB.
"Aksi ini buntut dari pelemparan batu di Jalan Yogyakarta-Magelang sehingga warga Balecatur yang mendapat informasi tersebut menghadang suporter PSIM," kata Faried Zulkarnaen yang langsung memimpin pengamanan di depan Kantor Balecatur, Gamping, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang berpotensi menimbulkan konflik di Pilkada Sleman? Umi mengatakan bahwa strategi yang disiapkan antara lain memetakan situasi politik yang berkembang di tengah masyarakat menyusul kemungkinan majunya petahana Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakilnya, Danang Maharsa dengan kendaraan politik yang berbeda.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Untuk mengantisipasi bentrok warga, pihaknya telah memecah suporter PSIM menjadi beberapa kelompok kecil dalam perjalanan ke Yogyakarta. Bahkan, suporter PSIM melewati beberapa jalur alternatif untuk mengantisipasi bentrokan. Suporter ada yang melawati Magelang-Purworejo-Kulon Progo-Sleman, ada juga dari Magelang-Muntilan-Minggir-Klangon-Yogyakarta, serta jalur Yogyakarta-Magelang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Magelang dan Polresta Yogyakarta untuk pengamanan ini," katanya.
Selain itu, kata Faried, untuk pengamanan itu, pihaknya juga meminta bantuan satu kompi pasukan Sabhara dan Brimob Polda DIY, serta personel polsek-polsek. Bentrok antara warga dan suporter ini telah menimbulkan korban luka. Namun tidak ada korban dengan luka berat. Polisi sudah berhasil mengamankan kondisi di lapangan.
"Ya tadi salah paham ada pengendara diteriaki suporter dipukuli, lalu kita amankan. Luka biasa, tidak ada yang luka berat atau serius. Sebelum terjadi bentrok, petugas langsung mengantisipasinya," katanya.
Saat ini, petugas masih berjaga-jaga di sepanjang Jalan Yogyakarta-Purworejo, tepatnya di depan Kantor Balecatur karena warga masih siaga.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian tersebut, kepala CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku
Baca SelengkapnyaKerusuhan tersebut menambah rapor merah dunia sepak bola nasional
Baca SelengkapnyaPolisi meminta warga yang menemukan kasus perjudian diharapkan lapor ke pihak berwajib untuk segera dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang anggota polisi dan tujuh orang suporter mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaGibran ikut bereaksi atas kelakuan pelaku merundung suporter Persib Bandung
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca Selengkapnya