SMK Purworejo kembangkan mobil berbahan bakar air
Merdeka.com - Kreasi membanggakan dilakukan anak bangsa dari Purworejo, Jawa Tengah. Sebuah alat yang mengubah air menjadi bahan bakar untuk mobil diciptakan. Hasilnya, konsumsi BBM kendaraan irit hingga 100 persen. Alatnya pun dibuat dari barang-barang bekas.
Adalah Purwanto, guru mata pelajaran otomotif di SMKN 1 Purworejo, Jawa Tengah yang ikut mengembangkan temuan ini. Awalnya, dia mendapat permintaan tolong dari pemilik bengkel mobil, Bambang Sudibyo untuk membuat alat penghemat bahan bakar.
Bambang membawa konsep penggunaan reaktor air untuk diaplikasikan pada kendaraan roda empat. "Pak Bambang ini merupakan pemilik bengkel rekanan kami di sekolah untuk jurusan otomotif," kata Purwanto dalam perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (18/7).
-
Bagaimana air hangat mengeluarkan racun? Dalam pengobatan tradisional China, air hangat dipercaya bisa meningkatkan aliran dan sirkulasi darah, mengeluarkan racun dari tubuh, menurunkan rasa sakit akibat kontraksi otot, sakit tenggorokan, dan kram menstruasi.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Bagaimana cara membuat bahan peledak pada bejana tersebut? Pecahan 737 berisi sisa-sisa sulfur, merkuri, magnesium, dan nitrat. Magnesium diduga didatangkan dari Laut Mati, di mana bahan tersebut diekstraksi pada masa itu.
-
Bagaimana cara menggunakan tabung pengeringan? Pindahkan pakaian secara manual dan padatkan dengan penutup yang ada. Tutup tabung dan atur waktu pengeringan dengan memutar panel pengering.
-
Bagaimana cara kerja bahan bakar dari air laut? Untuk cara kerjanya sendiri, elektrolisis dari unsur air laut dan air murni diuraikan menjadi senyawa oksigen dan hydrogen gas dengan memanfaatkan arus listrik yang dihantarkan melalui air.
-
Bagaimana semburan gas terjadi? Ditambahkan Birman, semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat.Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
Purwanto pun kemudian menjadi 'konsultan teknis' untuk proyek tersebut. Berbekal ilmu yang didapatnya saat menempuh jurusan teknik otomotif di Universitas Negeri Yogyakarta, dia bersama Bambang menciptakan alat untuk memisahkan unsur hidrogen dan oksigen yang terkandung dalam air.
Alatnya berupa dua buah tabung dari bahan alumunium. "Sistem kerjanya, air dari radiator mobil yang dalam keadaan panas dialirkan melalui selang ke tabung pertama. Di sini terjadi proses yang menciptakan uap air sehingga kerapatan ikatan senyawa antara oksigen dan hidrogen menjadi renggang," jelas Purwanto.
Kemudian, uap air panas dari tabung pertama itu dipertemukan dengan gas hidrokarbon hasil dari reaktor karburasi di tabung kedua. Sumber panas untuk tabung kedua berasal dari knalpot. Hasilnya, gas hidrogen dari hasil penguraian senyawa dialirkan ke sistem pembakaran melalui intake manifold karburator mobil untuk membantu sistem pembakaran kendaraan sebagai penghasil tenaga gerak.
"Proyek ini sudah dikerjakan sejak dua tahun lalu. Kami baru menghasilkan satu prototype dan masih dalam penyempurnaan," imbuh Purwanto.
Untuk menguji alat tersebut, Purwanto dan Bambang menggunakan mobil Toyota Hardtop (Land Cruiser) tahun 1970 milik Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo. Hasilnya, mobil enam silinder dengan mesin di atas 2.000 cc itu hanya mengonsumsi bahan bakar bensin setengah dari yang dibutuhkan untuk jarak yang sama.
"Sebelum pakai alat ini, satu liter bensin hanya untuk jarak empat kilometer. Setelah diujicoba, satu liter bensin bisa untuk delapan kilometer. Efisiensinya mencapai 100 persen," pungkas Purwanto. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konversi untuk dua tipe mobil jip dan minibus dari mesin konvensional ke listrik itu telah menghabiskan biaya Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaSPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia
Baca SelengkapnyaKeberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
Baca SelengkapnyaMobil jenis ini juga dianggap lebih hemat dalam jangka panjang karena tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hasil itu bervariasi tergantung pada proporsi amonia yang digunakan dan karakteristik teknis PLTU.
Baca SelengkapnyaPenemuan Aryanto dinilai sangat inovatif lantaran mampu mengatasi krisis bahan bakar bumi di masa depan.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaProgram Shell Eco-Marathon sukses menjadi wadah mahasiswa Indonesia untuk berinovasi!
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan sosok Aryanto Misel? Ia merupakan penemu bahan bakar dari air yang sempat mengemparkan publik.
Baca SelengkapnyaSudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca Selengkapnya