Soal Ada Pemindahan Agenda G20 ke Jakarta, Ini Penjelasan Gubernur Bali
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan informasi soal agenda Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang membatalkan salah satu rangkaian agenda G20 Finance Track tahun 2022 di Bali, dan memindahkannya ke Jakarta.
"Saya perlu menyampaikan hal penting yang berkaitan dengan beredarnya isu pemindahan G20 dari Bali ke Jakarta, yang mengacaukan informasi ke publik, akibat respons yang tidak tepat bagi sejumlah oknum melalui media sosial," kata Koster di Ruang Rapat Gedung Gajah Mada, Jayasbha, Denpasar, Kamis (20/1).
Dia menyebutkan, sebagaimana keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa Bali tetap menjadi tempat utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan KTT G20, yang sudah dimulai pada Bulan Desember 2021.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Kapan KTT WWF 2024 di Bali? Nantinya, mobil tersebut digunakan di KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Dimana pertemuan antara GIPI Bali dan Pj Gubernur? Pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
Menurutnya, serangkaian agenda G20 Finance Track tidak hanya diselenggarakan di Bali, namun ada di beberapa daerah lain.
"Jadi tidak hanya di Bali pertemuan G20. Pertemuannya cukup banyak lebih dari 150 pertemuan. Jadi ada yang di Bali ada di luar Bali. Bahkan untuk yang pertemuan pertama Deputi Bank Central itu dilaksanakan pada awal Desember yang lalu di Bali, di BNDCC mungkin banyak yang tidak tahu. Itu sudah berlangsung," imbuhnya.
Pertemuan Finance Track pertama tersebut memang rencananya di Jakarta, namun dipindahkan ke Bali dan sudah dilaksanakan.
"Sesungguhnya sejak awal itu direncanakan di Jakarta. Jadi, finance yang pertama host-nya adalah Bank Indonesia sudah dilaksanakan di Bali pada awal Desember yang lalu. Berlangsung dengan sukses tapi karena ada Omicron, pesertanya berkurang setengahnya. Dari rencana semula, sekitar 160 peserta berkurang hampir 80 peserta atau sekitar 50 persen yang datang langsung ke Bali, dan yang lain secara virtual," ujarnya.
Selanjutnya, dengan Finance Track yang penyelenggaraannya adalah Kemenku di Bulan Februari 2020 memang rencananya di Jakarta. Namun dari keinginan peserta ingin pertemuan di Bali melihat pada Bulan Desember 2021 berjalan lancar dan kondusif.
"Pertemuan host-nya Menteri Keuangan Bulan Februari itu sebenarnya rencananya memang di Jakarta. Tetapi pada pertemuan di Bali Desember 2021 yang lalu itu ada keinginan peserta supaya dibawa ke Bali. Karena, melihat suasana pertemuannya kondisif pada saat berlangsung di BNDCC Nusa Dua," ujarnya.
"Dan (akhirnya) direncanakan di Bali Bulan Februari. Kesiapan sudah dilakukan secara manajerial tapi karena sekarang ada perkembangan kasus Covid-19 Omicron yang meningkat di sejumlah negara. Maka tentu ini harus menjadi pertimbangan bagi pemerintah," ujarnya.
Kemudian, saat dilakukan pertimbangan maka pertemuan itu dipindah atau dikembalikan ke Jakarta. Hal itu demi kenyamanan dan karantina bagi para peserta, melihat bila melakukan pertemuan di Bali harus transit dulu ke Jakarta karena tidak ada penerbangan langsung ke Bali.
Selain itu juga pertimbangan karantina bagi para peserta agar lebih mudah, dan tidak memakan waktu lama. Karena para peserta yang datang dengan waktu yang berbeda-beda.
"Kalau harus transit cukup lama di Jakarta dan kemudian harus karantina cukup lama di Jakarta ini tentu membuat para peserta kurang nyaman. Itulah, sebabnya pertimbangan kenyamanan bagi para peserta dari segi karantina dan segi transitnya yang cukup lama maka supaya tidak mengganggu kenyamanan peserta pertemuan dipindahkan ke Jakarta," ujarnya.
Koster juga menyebutkan, bahwa untuk pertemuan serangkaian G20 yang lain tetap dilaksanakan di Bali, dan sesuai agenda yang sudah ditentukan.
"Kalau pertemuan yang lain itu seusai agenda itu tetap dilaksanakan di Bali. Bahkan, pertemuan untuk tingkat menteri, tingkat Gubernur Bank Indonesia itu pertemuan berikutnya dilaksanakan di Bali. Dan yang paling penting adalah pertemuan KTT G20 tingkat Kepala Negara itu pada akhir Bulan Oktober 2020 yang menurut rapat yang saya ikut, terakhir itu pada tanggal 30 dan 31 Oktober itu tetap dilaksanakan di Provinsi Bali," ujarnya.
Ia juga menyatakan, bahwa masyarakat Bali tidak perlu heboh dengan adanya pemindahan serangkaian pertemuan G20 dari Bali ke Jakarta.
"Untuk pertemuan tingkat tinggi para kepala negara dan Bapak Presiden sebagai Presidensi G20. Jadi karena itu, tidak perlu kita heboh, seakan-akan keseluruhan pertemuan G20 itu dipindah ke Jakarta tidak benar ini, ini membuat opini yang tidak semestinya di masyarakat sehingga membuat salah persepsi," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengirim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Brazil di tengah isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Gubernur Bali, Wayan Koster akan habis tahun ini. Tiga nama Pj Gubernur telah disiapkan.
Baca SelengkapnyaWayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace akan mengakhiri masa jabatan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023
Baca SelengkapnyaDengan tidak ada hubungan diplomatik, maka pertandingan tidak boleh ada bendera dan tidak boleh menyanyikan lagu nasional Israel
Baca SelengkapnyaPembangunan museum diharapkan menjadi acuan bagi Pemprov Bali hingga ke depan bagaimana menangani pandemi Covid-19 seandainya kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaKoster dan Heru Budi meneken perjanjian kerja sama pengembangan provinsi daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, ciri-ciri daerah wisata yakni lingkungannya hijau, indah dan indah.
Baca SelengkapnyaChange Indonesia melaporkan Bey Machmudin ke Ombudsman pada Kamis (12/10) kemarin.
Baca SelengkapnyaMeski di pekan ini sama-sama mengunjungi Pulau Bali. Presiden Jokowi dan Ganjar tak sempat bertemu.
Baca SelengkapnyaBeredar video rencana pembangunan tol bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca Selengkapnya