Soal buruh China ilegal, Menaker diminta tak sekedar padamkan lilin

Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri merespon rumor masuknya buruh asing ilegal asal China dengan melakukan sidak ke sejumlah daerah. Kemarin, Menaker melakukan sidak ke PT Huaxing, di Jalan Narogong KM 20, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Hasilnya, Menaker menemukan ada 18 dari 38 buruh China yang melanggar izin kerja. Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah Menaker itu. Dia berharap, pengawasan Menaker itu dilakukan secara reguler dan berkala.
"Sidak seperti ini sangat penting dilakukan. Tidak hanya pada saat isunya mencuat, tetapi harus dilakukan secara reguler dan berkala. Aparat penyidik PNS perlu melakukan koordinasi agar sidak seperti ini dapat berjalan lebih efektif," kata Saleh saat dihubungi, Jumat (30/12).
"Mudah-mudahan sidak yang dilakukan ini bukan hanya sekedar memadamkan lilin. Tetapi sudah menjadi program besar Kemenaker. Saya kira, semua pihak akan mendukung langkah tersebut," sambungnya.
Saleh meminta Menaker untuk menindak tegas buruh-buruh asing yang terindikasi melanggar aturan. Jika perlu, Menaker harus mengambil tindakan projustisia atas buruh-buruh asing yang berulah.
"Kemarin waktu sidak, menaker kan menemukan adanya pelanhgaran. Mestinya, itu ditindak tegas. Kalau perlu, tindakan dalam bentuk projustisia. Ini penting agar mereka tidak mengulangi lagi," tegasnya.
Pihaknya masih menunggu respon dari hasil panja pengawasan tenaga kerja asing ilegal. Tujuannya untuk meningkatkan pengawasan bagi para tenaga kerja yang terbukti melanggar peraturan yang berlaku.
"Komisi IX DPR masih tetap menunggu tindak lanjut lain dari hasil panja pengawasan TKA ilegal. Selain meningkatkan pengawasan, masih ada beberapa rekomendasi lain yang diminta untuk dilaksanakan. Terutama bagaimana menjatuhkan tindakan tegas kepada para TKA ilegal yang melanggar peraturan yang ada," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya