Soal demo di KPK, Dhani nilai Kapolda Metro salah terima informasi
Merdeka.com - Musisi Ahmad Dhani menepati perkataannya untuk mendatangi Polda Metro Jaya terkait sejumlah kendaraan yang disita polisi saat hendak berdemo di depan Gedung KPK beberapa hari lalu. Dalam demo tersebut, Dhani beserta aktivis HAM Ratna Sarumpaet, akan melakukan aksi demonstrasi di depan KPK yang bertemakan 'Panggung Aksi Tangkap Ahok'.
Dhani menilai Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto, salah informasi soal rencana acara tersebut. Suami Mulan itu mengaku tidak ngotot agar pentas tetap dilaksanakan.
"Di mobil itu kan Kapolda bilang katanya saya ngotot menyelenggarakan konser musik, saya enggak ngotot. Makanya menurut saya Kapolda mendapatkan info yang salah, saya tidak ngotot menggelar konser musik terbukti di mobil box saya tidak ada alat musik, itu faktanya," ujar Dhani di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/6).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Dhani ingin mengetahui secara pasti siapa orang yang melarang aksi di depan gedung KPK. Bukti bila ia tidak ngotot, kata Dhani, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menelpon minta jangan ada pentas 'Panggung Aksi Tangkap Ahok'.
"Oke siap, saya enggak pentas, saya membawa speaker dan pengeras suara supaya kalau ngomong kedengeran, gitu. Nah ternyata rupanya Kapolda dapat info yang salah, dalam kalimatnya Kapolda saya ngotot mau konser musik. Kalaupun ada konser musik kenapa dilarang, Slank aja boleh," beber Dhani.
Dalam hal ini, dirinya ingin mengetahui siapa pihak yang berani melarangnya untuk melakukan aksi demonstrasi tersebut.
"Saya mau tanya hari ini siapa yang melarang atau siapa yang berani melarang kami aktivitis untuk demo di depan KPK, saya pengen tau orangnya. (Kalau udah tahu) Diapain ya enaknya?," tandasnya.
Sebelumnya, Dhani tiba di Mapolda sekitar pukul 10.50 Wib. Musisi kontroversi ini ngotot ingin mendapatkan jawaban atas pelarangan aksi 'Panggung Aksi Tangkap Ahok' di depan Gedung KPK yang rencanaya digelar Kamis (2/6) lalu bersama dengan Ratna Sarumpaet.
"Kenapa ini bisa terjadi, siapa yang larang kita aktivis demo di depan gedung KPK. Kenapa kita alami kesulitan demo di KPK," tuturnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irjen Pol Karyoto akhirnya buka suara soal kejelasan nasib kasus dugaan kebocoran data KPK perkara korupsi Kementerian ESDM
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak mengetahui bahwa dirinya dicari oleh demonstran tolak RUU Pilkada di Gedung DPR
Baca SelengkapnyaNamun Tessa memastikan proses penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku akan tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaMegawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaKPK juga menegaskan bisa mengetahui kebenarannya lewat rekaman kamera pengawas atau CCTV
Baca SelengkapnyaKPK memberikan kewenangan sepenuhnya atas laporan tersebut ke Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca Selengkapnya