Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal HAM, Imparsial sebut pemerintah Jokowi lebih buruk dari SBY

Soal HAM, Imparsial sebut pemerintah Jokowi lebih buruk dari SBY imparsial konferensi pers soal hukuman mati. ©2017 Merdeka.com/Sania

Merdeka.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) hingga kini masih menolak adanya hukuman mati di Indonesia. Sekalipun itu dilakukan bagi kejahatan luar biasa seperti narkoba dan terorisme.

Peneliti dari Imparsial Gufron Mabruri mengatakan, di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, isu HAM masih tidak mendapat perhatian lebih. Terutama dalam konteks hukuman mati.

"Hukuman mati menjadi isu HAM yang cukup buruk selama pemerintahan Jokowi-JK. Dalam 2,5 tahun pemerintahannya, jaminan dan penegakan HAM tidak mendapat perhatian optimal salah satu yang krusial adalah jaminan dan perlindungan hak hidup, tidak ada hak konkret untuk hidup," kata Gufron dalam sebuah diskusi, di Sekretariat Imparsial, Jalan Tebet Dalam IVJ Nomor 5B, Jakarta Selatan, Minggu (9/4).

Berdasarkan data yang didapat dari Imparsial, dalam 2,5 tahun pemerintahan Jokowi penjatuhan vonis mati mencapai total 122 orang. Dengan rincian 31 orang WNI, 91 WNA. 87 Orang divonis mati karena kasus narkoba, 34 orang dalam kasus pembunuhan, serta satu vonis mati baru dalam kasus pencurian dengan kekerasan.

Jika data tersebut dibandingkan dengan pemerintahan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gufron melihat pemerintah Jokowi buruk karena banyak melakukan vonis hukuman mati.

"Dan kita bandingkan pemerintahan Jokowi dan sebelumnya pemerintah Jokowi buruk (dalam konteks HAM) ada 122 orang yang telah divonis hukuman mati dalam 2,5 tahun. Sedangkan dengan SBY hanya memvonis 18 orang dalam waktu 10 tahun kepemimpinannya," ujarnya.

Gufron menilai, pemerintahan Jokowi buruk karena dengan maraknya vonis mati, menandakan situasi di kepemimpinan Jokowi lebih buruk. Serta menambah catatan kelam di masa reformasi.

"Artinya dalam hal vonis mati situasinya lebih buruk dari situasi yang sebelumnya. Saya kira buruk dalam hak hidup. Berlanjutnya hukuman mati semakin melengkapi catatan buruk sejak masa reformasi," tuturnya.

Gufron mengimbau, pemerintah selalu menjaga hak hidup setiap orang. Serta harus dijamin oleh negara. "Untuk setiap orang itu, hak hidupnya harus dijamin," ucapnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Tak Ada Negara Lain yang Penjarakan Pejabat Terlibat Korupsi Sebanyak Indonesia
Jokowi: Tak Ada Negara Lain yang Penjarakan Pejabat Terlibat Korupsi Sebanyak Indonesia

Total ada 1.385 orang yang terdiri dari, pejabat negara hingga pihak swasta yang terjerat kasus korupsi sepanjang 2004-2022.

Baca Selengkapnya
Beda Raport Kebebasan Berpendapat Era SBY dan Jokowi selama 10 Tahun Berkuasa
Beda Raport Kebebasan Berpendapat Era SBY dan Jokowi selama 10 Tahun Berkuasa

Suarlin menjelaskan ada dua indikator penilaian dalam pemenuhan HAM.

Baca Selengkapnya
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total

Perlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan

Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk
Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk

margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan ke-807 Diwarnai Protes Kenaikan Pangkat Istimewa Prabowo Subianto
FOTO: Aksi Kamisan ke-807 Diwarnai Protes Kenaikan Pangkat Istimewa Prabowo Subianto

Aksi Kamisan ke-807 ini memprotes pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei di Bawah Prabowo-Gibran, Ini Respons Ganjar
Hasil Survei di Bawah Prabowo-Gibran, Ini Respons Ganjar

Ganjar mengaku sudah mendapatkan hasil survei terbaru yang menempatkan dirinya di posisi puncak.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Catatan Komnas HAM Potret Penanganan HAM di Papua Sepanjang 2024
Catatan Komnas HAM Potret Penanganan HAM di Papua Sepanjang 2024

Dampak dari konflik bersenjata dan kekerasan menimbulkan berbagai persoalan, baik korban jiwa maupun luka-luka,

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk

Kinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi
Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi

Ada sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.

Baca Selengkapnya
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya