Soal Hasil Autopsi 6 Laskar Pengawal Rizieq, Polri Sebut Masih Proses di Dokter
Merdeka.com - Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, hasil autopsi enam jenazah laskar pengawal khusus Habib Rizieq Shihab masih dalam penanganan dokter. Polri belum mengetahui hasil autopsi tersebut.
Diketahui, enam orang laskar yang meninggal tersebut yakni Andi Oktiawan (33), Ahmad Sofiyana alias Ambon (26), Lutfi Hakim (25), Faiz Ahmad Syukur (22), Muhammad Suci Khadavi (21) dan Muhammad Reza (20).
"Hasil autopsi masih proses dari dokter," kata Argo saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/12).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Di mana kerangka prajurit ditemukan? Kerangka ini ditemukan di pemakaman abad ke-7 di sebuah desa di Hungaria.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Secara terpisah, Sekretaris DPP FPI Munarman mengatakan, untuk kondisi enam jenazah laskar yang sudah dimakamkan di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat tersebut terdapat luka tembakan lebih dari satu lubang.
"Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," ujar Munarman.
Ia menyebut, menurut pendapat ahli yang hadir dalam proses pemandian jenazah tersebut dan dilihat dari bekas tembakan. Mereka ditembak dari jarak dekat.
"Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," jelasnya.
Selain itu, terdapatnya tanda-tanda bekas penyiksaan pada tubuh jenazah.
"Bahwa pada tubuh sebagian besar para syuhada, terdapat tanda-tanda bekas penyiksaan," katanya.
Dorong Komnas HAM Lakukan Investigasi
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya mendorong Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk melakukan investigasi. Karena, saat kejadian itu disebutnya terdapat seorang perempuan dan balita.
"Kami terus mendorong Komnas HAM, Komnas Anak dan Komnas Perempuan untuk melakukan investigasi atas kasus ini, karena dalam rombongan IB HRS yang diganggu pada rangkaian peristiwa penembakan tersebut terdapat perempuan, bayi dan balita," tegasnya.
"Kami mendorong pihak Komnas HAM untuk memperluas keterlibatan dan partisipasi publik dengan merekrut komisioner adhoc dari kalangan masyarakat sipil yang profesional dan independen serta berintegritas untuk menjadi anggota Tim Pencari Fakta dalam peristiwa Extra Judicial killing ini," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca Selengkapnya