Soal insiden Monas, Sandiaga harusnya tak bermanuver tarik ke unsur politik
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut kegiatan bagi-bagi sembako yang mengakibatkan kericuhan di Monas Sabtu 28 April lalu, memiliki unsur politik. Sandi mengklaim mendapat laporan bahwa kegiatan tersebut diorganisasi untuk memakai pakaian dengan warna dan atribut tertentu.
Terkait hal itu, peneliti dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai, seharusnya Sandiaga tak bermanuver dengan menyebut ada unsur politik di balik acara tersebut. Apalagi, kata Ray, kegiatan itu menyangkut rakyat yang menjadi korban kericuhan.
"Mestinya (Sandiaga) tidak mengatakan ada unsur politik. Tidak boleh karena ini soal kemanusiaan," kata Ray di Jakarta, Rabu (2/5).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang protes Sandra? Sandra mengaku banyak yang protes kenapa kalau travelling anak-anaknya masih naik stroller.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Menurut Ray, Sandi sebaiknya fokus bekerja dan mencari solusi agar kericuhan akibat pembagian sembako tidak terulang lagi.
"Mencari solusi agak tidak terulang jauh lebih tepat. Simbol-simbol (pakaian dan atribut) biar publik saja menilai," katanya.
Sandi, kata dia, juga lebih baik bicara konstruktif ke depan, apakah model acara seperti itu ke depannya diizinkan digelar di Monas atau tidak.
"Diimbau ke depan dipikirkan bantuan dibawa ke lokasi yang dimungkinkan. Termasuk soal car free day (insiden persekusi), langkah apa yang harusnya dilakukan Pemda," katanya.
Mengenai adanya korban, Sandi awalnya mengungkapkan ada dua anak tewas karena berdesakan saat antre sembako di Monas. Namun, kepolisian membantah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, mengatakan dua anak tersebut sakit dan akhirnya meninggal dunia di luar area Monas.
Ray pun mempertanyakan sumber data Sandiaga yang menyatakan hal itu. Harusnya, kata dia, Sandiaga berbicara informasi prosedural yakni dari pihak keamanan pemda sehingga politikus Gerindra itu mempunyai data kuat, walau berbeda dengan kepolisian.
"Sumber informasi harus diperjelas lagi. Jadi Sandi kalau bisa jelaskan secara jelas datanya," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaKomitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta agar kericuhan di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Satria Purwokerto dilaporkan ke aparat terkait.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca Selengkapnya