Soal kasus Novel, Polda Metro bilang 'kita masih tetap melakukan penyelidikan'
Merdeka.com - Penyidik senior KPK, Novel Baswedan menagih janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras oleh orang tak dikenal yang menimpanya setahun lalu. Novel disiram air keras sepulang salat Subuh dari masjid di dekat rumahnya pada awal April 2017 lalu.
Setahun lebih kasus itu berlalu, polisi belum berhasil menangkap pelaku sampai saat ini. Padahal, dua sketsa wajah terduga pelaku sudah disampaikan ke publik.
Mengenai progres penanganan kasus ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, menyampaikan saat ini pihaknya masih tetap melakukan penyelidikan. Ia menegaskan penanganan kasus ini masih terus berjalan.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Kita masih tetap melakukan penyelidikan ya. Kita mencari saksi-saksi yang lain dan tentunya bahwa kasus ini kita masih terus melakukan penyelidikan. Masih berjalan sampai sekarang," jelasnya di Gedung Humas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/6).
Pelaku penyiraman saat ini masih terus dicari. Belum tertangkapnya pelaku lapangan ini menjadi kendala mengusut tuntas kasus ini.
"Kita kan masih mencari pelakunya yang tahu persis, yang melihat, yang melaksanakan di situ. Dan sampai sekarang kita masih mencari siapa pelakunya," terangnya.
Bukti CCTV untuk mengidentifikasi penyiram ini juga belum cukup. Pihaknya telah meminta bantuan pihak kepolisian Australia untuk melakukan pemeriksaan tapi gambar dalam CCTV tak bisa terlihat dengan jelas.
Sketsa wajah terduga pelaku penyiraman juga telah disebar tapi belum ada laporan dari masyarakat. "Tinggal masyarakat nanti. Masyarakat melihat, laporan ke kantor polisi," ujarnya.
Terkait desakan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dapat membantu polisi menangani kasus ini, Argo mengatakan bukan kewenangan pihaknya terkait TGPF. Dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus ini sebagaimana yang pernah diungkapkan Novel, Argo mempertanyakan apakah itu fakta hukum atau sekadar asumsi. Jika fakta hukum, maka harus disertai bukti-bukti yang kuat.
"Dulu kan sudah saya sampaikan. Itu fakta hukum atau asumsi. Kalau misalnya fakta hukum ada bukti-buktinya pasti," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnya