Soal Kebiasaan Warga Bawa Pisau, Gubernur Sumsel Bilang 'Kekerasan Sudah Tak Laku'
Merdeka.com - Kebiasaan oknum warga Sumatera Selatan membawa pisau di pinggang menjadi sorotan Gubernur Sumsel Herman Deru. Pasalnya, fenomena itu berpotensi tinggi terjadinya tindak pidana.
Deru mengaku cukup terusik dengan anggapan banyak orang terhadap daerahnya yang dipimpinnya terkenal dengan aksi kejahatan. Apalagi, citra buruk muncul dengan istilah menyelesaikan masalah dengan senjata tajam.
"Ada contoh masyarakat yang enggak percaya diri kalau keluar tanpa membawa sajam atau pisau. Kita harus mengubah mindset itu, bukan zamannya lagi," ungkap Deru, Kamis (6/2).
-
Apa ciri orang Palembang? Mangcik gagah bicik cantikItulah ciri orang Palembang
-
Tradisi unik apa yang ada di Palembang? Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana penduduk desa berburu? Temuan ini menunjukkan bahwa penduduk desa kuno memiliki keterampilan pelaut yang luar biasa dan berkelana ke perairan berbahaya untuk berburu mamalia laut dalam untuk mendapatkan makanan.
-
Kenapa Gus Ipul mengajak masyarakat Pasuruan untuk berantas kebodohan? Gus Ipul mengatakan bahwa para pahlawan mengajarkan kita untuk tidak bersimpuh kalah dan menyerah sebesar apapun ancanan dan tantangan akan dihadapi.'Para pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah,' ujar Gus Ipul.
Menurut dia, penggunaan senjata tajam dalam menyelesaikan konflik semestinya harus dihindari. Keterbukaan informasi dan perubahan zaman harus diikuti sikap positif dan pendewasaan diri.
"Komunikasi dengan kekerasan sudah tidak laku lagi. Pola pikir orang dulu semakin keras semakin hebat dan kaya, itu zaman dulu. Sekarang kalau keras akan dijauhi orang," kata dia.
Deru menilai kebiasaan masyarakat Sumsel membawa pisau di pinggang mulai terjadi penurunan. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, diperlukan pemahaman dari pimpinan daerah dan juga psikolog terhadap masyarakat.
"Saya kira citra Sumsel soal tujah menujah (tusuk) harus berkurang. Jika tidak, bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, tindak pidana jalanan atau pertikaian antar warga seperti curas, curat dan penganiayaan, menjadi atensi penegak hukum. Sebab, aksi kejahatan seperti itu cenderung cukup tinggi di wilayah Sumsel.
"Ini harus segera ditangani, pola pikir masyarakat harus diubah, harus dihentikan," ujarnya.
Hanya saja, Supriadi menilai pisau di pinggang bukan budaya tetapi hanya kebiasaan buruk masyarakat setempat.
"Dulu Sumsel ini banyak hutan, jadi untuk menjaga diri warganya bawa Sajam. Tapi sekarang ada pergeseran, sajam justru untuk membunuh orang," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @pujiprayitno_21 memperlihatkan seorang jenderal polisi bintang 1 melatih bela diri anggota berpangkat bintara
Baca SelengkapnyaMardiono menegaskan bahwa pernyataannya hanya untuk menceritakan tradisi dan sejarah senjata Solo.
Baca SelengkapnyaGuna menanggulangi aksi kejahatan begal dan geng motor, Edy Rahmayadi membekali personel Satpol PP Pemprovsu dengan 'senjata'.
Baca SelengkapnyaEdy mengatakan aksi begal yang belakangan kerap meresahkan masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya harus dilawan bersama.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tampaknya dibuat gemas dengan aksi kejahatan yang marak terjadi di Kota Medan dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaBupati heran kenapa petugas tidak menggunakan pelindung yang sebenarnya sudah tersedia.
Baca SelengkapnyaPria yang mendatangi kantor Bupati Sukoharjo diduga mengalami depresi.
Baca Selengkapnya