Soal koalisi dengan Demokrat, PDIP mengacu kerja sama di Pilkada serentak
Merdeka.com - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai bermanuver. Demokrat yang awalnya memberi sinyal ingin berkoalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini berbalik mengkritik pemerintahan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan untuk saat ini kemungkinan koalisi dengan Demokrat di Pileg dan Pilpres 2019 bisa dilihat dari kesamaan pandangan di Pilkada serentak 2018. PDIP dan Demokrat, kata dia, tidak memiliki kesamaan pandangan di beberapa daerah pilkada.
"Kalau kita lihat tentu saja dalam pemilukada serentak ini kita juga melihat ada berbagai perbedaan-perbedaan itu di Jawa Timur, kemudian di Sumatera Utara," kata Hasto di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Hasto menjelaskan, koalisi Pileg dan Pilpres juga terpaut dalam koalisi Pilkada 2018. Jika ada perbedaan pendapat, tambah dia, akan sulit membangun kerjasama di Pilpres.
"Nah tentu saja pilkada ini senafas dengan pileg dan pilpres. Ketika di dalam Pilkada juga ada perbedaan-perbedaan yang tajam. Tentu saja ini juga kurang kondusif untuk membangun kerja sama ke depan," ungkapnya.
Meski begitu, lanjutnya, PDIP tetap menjalin komunikasi yang kuat dengan partai pendukung Jokowi lainnya seperti Hanura, Golkar, NasDem dan PPP. Komunikasi iti dikuatkan untuk bisa meraih 50 persen suara di Pilpres.
"Sehingga tinggal bagaimana agar kerja sama yang untuk memastikan terpenuhinya kekuatan 50 persen bersatu itu dapat terpenuhi di depan," ucapnya.
Diketahui, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 10-11 Maret di Sentul, Jawa Barat, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengisyaratkan sinyal kemungkinan koalisi dengan poros Jokowi. Jokowi kini diusung oleh PDIP, Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Golkar dan PPP.
Namun, Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melakukan orasi politik bertajuk 'Dengarkan Suara Rakyat' di Hall JakartaConvention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6). Dalam orasinya, AHY malah menyinggung soal program revolusi mental Presiden Joko Widodo yang jauh dari cita cita.
"Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian besar rakyat, menaruh harapan kepada program, pembangunan manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini, berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas, kita patut bertanya, Apa kabar Revolusi Mental?" katanya saat berpidato disusul tepuk tangan kader Demokrat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membocorkan strategi koalisi Ganjar Pranowo melawan koalisi gemuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaRencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaHNW mencontohkan saat Pilkada 2018 di Jawa Timur PKS mendukung Puti Guntur Soekarno bersama PDIP.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Solo, dalam sebuah kompetisi atau kontestasi seperti Pilkada, hanya ada dua pilihan menang atau kalah.
Baca SelengkapnyaEriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca Selengkapnya"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto
Baca Selengkapnya