Soal koalisi umat usulan FPI, Demokrat ogah tunduk ajakan ormas
Merdeka.com - Partai Demokrat merasa belum mendapat penjelasan dari Partai Gerindra terkait koalisi umat gagasan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Bahkan, Demokrat mendapat kabar tak diajak FPI untuk gabung ke koalisi umat karena di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rizieq pernah dipenjara.
"Terkait poros keumatan itu kita tidak mendapat penjelasan apa-apa ya, bahkan dari FPI sendiri, Pak Novel kalau enggak salah ya, menyatakan tidak mengajak Demokrat karena pernah memenjarakan Habib Rizieq," ungkap Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean di DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (7/6).
Namun, dia menyebutkan Partai Demokrat berterima kasih karena tidak diajak. Karena menurut Ferdinand, partainya tidak mau diajak-ajak ormas untuk berkoalisi.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
"Yak tak apa-apa. Kami partai besar yang tak akan tunduk pada tekanan-tekanan seperti itu," sebut Ferdinand.
Terkait koalisi umat, Ferdinand mengatakan, sampai saat ini beberapa partai yang diidentikkan dengan poros tersebut belum pernah menyatakan akan berada di koalisi itu.
"PAN juga belum pernah. Bahkan PKS sendiri belum pernah mendeklarasikan diri akan mencalonkan Pak Prabowo," kata Ferdinand.
Karena itu dia menyatakan peta perpolitikan saat ini masih sangatlah cair. Masih ada kemungkinan perubahan-perubahan ke depannya.
"Nah di situ lah Partai Demokrat melihat bahwa ada peluang poros kerakyatan (yang digagas Partai Demokrat) ini akan lahir, ya karena ini semua masih sangat dinamis sekali," imbuhnya.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHerman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai tidak ada jaminan kerjasama yang terjalin saat ini akan terus abadi.
Baca Selengkapnya