Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Din Syamsuddin soal LGBT: Perilaku itu tidak bisa dibenarkan

Din Syamsuddin soal LGBT: Perilaku itu tidak bisa dibenarkan Din Syamsuddin. ©2017 Merdeka.com/Raynaldo

Merdeka.com - Legalitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) masih jadi perdebatan di Tanah Air. Ada pihak yang mendukung, tidak sedikit menolak.

Utusan khusus presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAP) Din Syamsuddin angkat suara soal keberadaan LGBT. Din menegaskan, perilaku LGBT tidak bisa dibenarkan.

Din menjelaskan, LGBT sebetulnya tidak bisa dipandang sebagai perilaku bawaan sejak lahir, sebab itu terjadi akibat pergaulan dan lingkungan. Jika dilihat dari sudut pandang Islam, LGBT merupakan perilaku yang bertentangan dengan agama.

Dia menyebut, LGBT ini mirip dengan fenomena yang terjadi pada kaum Nabi Luth. Saat itu, perilaku homoseksual, lesbian, transgender, dan biseksual merajalela.

"Itulah yang telah membawa malapetaka kepada negerinya waktu itu. Langsung dihancurkan oleh Allah dengan hujan batu. Nah, agama Islam para ulama memprihatinkan persoalan ini yang menjadi fenomena dunia. Dan kemudian di Indonesia juga berkembang. Oleh karena itu, tidak bisa dibenarkan perilaku ini," tegasnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2).

Tidak hanya Islam, kata Din, agama lain juga menolak perilaku LGBT. Misalnya Gereja Katolik sudah menegaskan bahwa LGBT adalah perbuatan dosa.

Jika dipandang dari sisi Hak Asasi Manusia, Din tak menyoal LGBT itu terjadi asalkan di tempat tertutup karena bersifat private. Namun, apabila LGBT dilakukan di tempat terbuka maka dianggap melanggar HAM orang lain, apalagi melakukan kampanye di media sosial.

"Itu yang saya tidak setuju dengan membawa human right. Sementara kampanyenya di ruang terbuka, media sosial, media. Ah itu bukan privat lagi," sambungnya.

Din menambahkan, pelaku LGBT memang perlu dirangkul kemudian diberikan pemahaman yang benar. Hak politik dan pendidikan LGBT juga perlu diperhatikan.

"Ya jangan diskriminatif (terhadap LGBT) sebagai warga negara yang punya hak sosial politik. Misalnya tidak boleh bekerja, sekolah, misalnya tidak dapat pemilu. Tapi bukan arti luas, yang misalnya (kita) mendukung kawin sejenis," kata dia.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta

Muhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh

"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.

Baca Selengkapnya
Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM
Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM

Ada dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.

Baca Selengkapnya
Ketua MUI soal LGBT ASEAN Mau Kumpul di Jakarta: Yang Waras Jangan Diam, Lawan!
Ketua MUI soal LGBT ASEAN Mau Kumpul di Jakarta: Yang Waras Jangan Diam, Lawan!

Rencana diadakannya pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada bulan Juli ini menimbulkan polemik dari berbagai pihak, tak terkecuali MUI.

Baca Selengkapnya
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta

Pertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Begini Respons MUI hingga Polisi
Beredar Kabar Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Begini Respons MUI hingga Polisi

Kabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Camat Soal Temuan Perkumpulan LGBT di Jakarta Timur
Penjelasan Camat Soal Temuan Perkumpulan LGBT di Jakarta Timur

Camat Makasar Kamal membenarkan hal tersebut. Namun, peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2022 dan kini sudah ditindak.

Baca Selengkapnya
Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri
Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri

MUI Jatim juga menegaskan konten yang dibuat Gus Samsudin bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Tanggapi soal MK Ketok Kampanye di Lingkungan Pendidikan Termasuk Pesantren
Menag Yaqut Tanggapi soal MK Ketok Kampanye di Lingkungan Pendidikan Termasuk Pesantren

Hal ini termuat dalam Putusan MK Nomor 65/PUU-XXI/2023 yang dibacakan pada Selasa (15/8).

Baca Selengkapnya
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita

Arief mengingatka Indonesia memiliki ideologi Pancasila sehingga perkawinan sesama jenis tidak boleh dibairkan.

Baca Selengkapnya
Bupati Garut Bakal Terbitkan Perbup Soal LGBT, Ini Alasannya
Bupati Garut Bakal Terbitkan Perbup Soal LGBT, Ini Alasannya

Proses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.

Baca Selengkapnya