Soal Malaysia SBY dibilang lembek, Jokowi dinilai gagah-gagahan
Merdeka.com - Dalam sebuah peta, letak geografis negara Indonesia dan Malaysia tergambar sangat dekat. Kedua negara ini kemudian dijuluki negara serumpun karena secara garis besar adat istiadat dan budaya tak jauh berbeda.
Namanya tetangga, tak selamanya bisa harmonis. Hubungan panas dingin kerap melanda Indonesia dan Malaysia.
Penyebabnya beragam. Mulai dari dilanggarnya kesepakatan batas perairan, klaim budaya, asap kebakaran hutan dan yang mendominasi cara memperlakukan tenaga kerja Indonesia (TKI).
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Dimana Jokowi bertemu Presiden Marcos? Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina, Selasa (9/1). Jokowi berencana bertemu Presiden Filipina, Bongbong Marcos.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Ketegangan Indonesia dan Malaysia tak luput dari perhatian kepala negara. Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu lebih memilih gaya diplomatis sebagai protes, lainnya dengan Presiden Joko Widodo yang blak-blakan.
Masih ingat kasus kebakaran hutan di wilayah Pulau Sumatera pada pertengahan 2013? Saat itu, asap kebakaran hutan cukup parah, dan membuat jarak pandang terbatas.
Kondisi ini rupanya membuat Malaysia dan Singapura terganggu. Mereka mengancam akan membawa masalah asap kebakaran lahan gambut ini ke Internasional apalagi satu penduduk mereka ada yang jadi korban karena mengalami sesak napas akibat kabut asap.
Apa tanggapan Indonesia?
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyampaikan hubungan Jokowi dengan partai-partai pendukungnya juga tetap berjalan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.
Baca SelengkapnyaKeduanya kompak mulai dari naik kereta cepat hingga menjajal mobil Maung dan melihat alutsista buatan PT Pindad
Baca Selengkapnya