Soal menteri remehkan presiden, Jokowi disarankan lapor polisi
Merdeka.com - Salah satu menteri kabinet kerja disebut-sebut telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski tak ada yang berani gamblang menyebut nama itu, namun tuduhan itu mengarah kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.
Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul menilai pernyataan menteri kepada Jokowi yang beredar itu sudah keterlaluan. Jokowi diminta lapor polisi karena dianggap hal itu masuk dalam kategori pencemaran nama baik.
"Ini persoalan serius, dalam pandangan saya Presiden Jokowi harus lapor ke polisi soal pencemaran nama baik," kata Chudry dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Selasa (30/6).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Menurut Chudry, menteri yang menyebut Jokowi tidak tahu apa-apa itu tak bisa dianggap main-main. Karena hal ini bukan saja menyangkut pribadi, tapi kewibawaan negara.
"Ini bukan soal pribadi, ini soal kewibawaan negara, karena hal ini akan jadi preseden ke depan, Menteri bisa menantang kepemimpinan Presiden," katanya.
Sementara itu, Chudry juga mendesak agar Mendagri Tjahjo Kumolo yang pertama kali mengeluarkan isu ini bisa membuktikan tuduhannya. Dia meminta Tjahjo menyebut nama menteri itu dan membeberkan buktinya.
"Ya Pak Tjahjo juga harus bisa buktikan, jangan main tuduh," katanya.
Sebelumnya, sejak dilantik menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo, Rini Soemarno terus digoyang oleh PDIP. Kali ini, Rini diisukan meremehkan Jokowi dalam sebuah forum.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang pertama kali mengeluarkan statemen jika ada menteri yang mengecilkan Jokowi. Namun Tjahjo ogah menyebut siapa menteri itu.
Adalah Politikus PDIP Masinton Pasaribu yang mengeluarkan ciri menteri penghina Jokowi itu merujuk kepada Rini Soemarno. Masinton bilang, menteri itu berjenis kelamin wanita dan berasal dari non partai serta berposisi di menteri sektor ekonomi.
Apa isi percakapan bernada meremehkan yang disebut terekam dan Jokowi sudah tahu itu?
"Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting Presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga Presiden ngerti apa tugas saya. Wong Presiden juga enggak ngerti apa-apa," demikian isi transkrip pernyataan menteri yang beredar di grup BBM para politisi ini.
Rini sendiri sudah mengklarifikasi terkait tuduhan ini. Dia membantah dan menantang agar bukti tersebut dibeberkan saja ke publik.
"Itu dari mana? coba tanya ke dia dari mana dasarnya, datanya dari mana. Tanya mereka yang bicara jangan ke saya," ucap Rini.
Ketika kembali dikonfirmasi apakah dirinya pernah berbicara dan menghina presiden lantaran berhasil menempatkan orang-orangnya sebagai menteri, Rini membantahnya.
"Coba yah kalau saya sebagai pembantu presiden ya tentunya saya menghormati bapak presiden. terimakasih ya udah yah," tutupnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai suara Guru Besar yang berisi kritik merupakan hak berdemokrasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaLuhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca Selengkapnya