Soal menyamar dan menguntit, agen BIN kalahkan CIA & Mossad
Merdeka.com - Presiden Jokowi belum menunjuk calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Marciano Norman. Namun Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengisyaratkan akan ada perubahan gaya intelijen di bawah Jokowi.
Marciano mengaku Jokowi menilai BIN sering memberikan data yang tidak akurat. Koordinasi antara lembaga intelijen juga tak berjalan mulus. Hal ini yang akan membuat presiden sulit mengambil keputusan.
Intelijen di Indonesia memang punya sejarah panjang. Sepak terjang para intel di Indonesia dimulai dengan pelatihan Jepang pada para pemuda seperti Zulkifli Lubis.
-
Bagaimana cara Soeharto menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Siapa yang menyerang Soeharto dengan hoaks? Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos.
-
Siapa yang jadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Mengutip situs tni.mil.id, sejak saat itu, karier suami Tuti Sutiawati ini meroket tajam.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
Intel sempat menjadi king maker di era Soeharto dengan para jenderal seperti LB Moerdani dan Ali Moertopo. Saat itulah ibaratnya pohon saja punya telinga. Jangan pernah berkata miring soal penguasa Orde Baru dan kroninya jika tak ingin diciduk.
Sepak terjang intelijen Indonesia pun cukup diakui dunia. Pengamat Intelijen Ridlwan Habib menilai BIN punya kelebihan di banding agen negara lain.
"Kalau untuk menguntit atau menyamar BIN itu lebih jago dari Mossad atau CIA. Coba saja agen-agennya disuruh menyamar jadi tukang rokok atau menyamar jadi profesi lain, disuruh menguntit orang pasti dapat," kata Ridlwan.
Ridlwan juga menjelaskan agen-agen intelijen Indonesia lebih tahan banting dan tabah menghadapi cobaan. Mereka mengerti betul apa semboyan intelijen. Berhasil Tak Dipuji, Gagal Dicaci Maki, Hilang Tak Dicari, Mati Tak Diakui.
Namun kelemahannya BIN lemah dalam memberikan analisa. Mereka sering keliru mengolah data yang dikumpulkan intelijen di lapangan. Analisa yang lemah ini akan menghasilkan data yang salah. Hal inilah yang kini dikeluhkan Jokowi.
Ridlwan tak menampik jika kelemahan pengolahan data ini masih mewarisi sistem Orde Baru. Saat itu intelijen terlalu paranoid dan memandang semua hal sebagai ancaman. Kadang hal tak terlalu berbahaya pun dipandang berlebihan.
"Padahal BIN ini vital, jika BIN salah memberikan data dan saran untuk presiden, pasti keputusan presiden salah," kata alumnus S2 kajian sratejik intelijen UI ini.
Masalah lain yang harus dibenahi oleh Kepala BIN di era Jokowi adalah soal ego lembaga-lembaga intelijen. Saat ini setiap lembaga di bawah TNI, Polri atau yang lain tak pernah mau berbagi informasi. Ada semacam persaingan antara para intel ini.
"BIN ke depan harus menjadi tempat collecting data. Dia mengumpulkan data dari semua lembaga intelijen. Toh, semua lembaga intelijen itu kan melayani presiden," katanya.
Mengenai calon, Ridlwan meminta Presiden Jokowi memilih calon yang terbilang fresh. Dalam arti tidak ikut kubu-kubuan dalam dunia intel dan punya rekam jejak yang bersih.
"Tentu tak bisa lagi sekarang BIN main culik seenaknya," tutup Ridlwan. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bilang pedagang keliling yang bawa HT adalah intel, bagaimana faktanya?
Baca SelengkapnyaTak ada yang menyadarinya, termasuk Presiden dan pasukan pengawal presiden RI
Baca SelengkapnyaMunculnya sentiman terhadap Sjafrie adalah permainan pihak tertentu.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya dalam peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaPresiden pertama RI, Soekarno juga pernah menjadi target rencana pembunuhan
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo dan mengusulkan nama Herindra.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Nusron Wahid menyinggung anak-anak Presiden RI-I Soekarno yang dinilai tidak punya prestasi saat masih muda.
Baca Selengkapnya