Soal Mudik Lebaran, Menkes Ingatkan Kasus Covid-19 Pernah Naik 4 Kali
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap kebijakan pemerintah terkait mudik pada lebaran tahun 2021 ini ditinjau ulang. Pasalnya setiap libur panjang angka kasus penyebaran Covid-19 naik tajam. Meski diakui Budi, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Tanah Air agak melandai, dibanding periode sebelumnya.
"Memang alhamdulillah kita sekarang turun, faktanya juga teman-teman harus tahu, kita sudah naik (kasus Covid-19) empat kali," kata Budi setelah melihat pelaksanaan vaksinasi Covid-i9 petugas di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (24/3).
Menurut dia, setiap libur panjang angka penyebaran kasus Covid-19 melonjak antara 30 sampai 50 persen. Untuk itu pemerintah saat ini juga tengah mengkaji rencana pelonggaran saat Lebaran nanti.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan mudik 2024 diprediksi meningkat? Korlantas Polri mengatakan mudik lebaran 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso memprediksi pemudik mencapai 193,6 juta jiwa.'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Kapolri menemukan rumusan baru untuk mudik 2025? 'Ini sudah bagus dan tentunya dengan membandingkan tahun 2023 dan 2024. Maka tadi, didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik nanti di tahun 2025,' kata Sigit.
-
Bagaimana Kapolri mendapat rumusan baru untuk mudik 2025? Oleh sebab itu, dari hasil manajemen arus mudik 2024 yang berjalan baik. Dengan dipadukan evaluasi arus mudik 2023, telah didapat satu rumusan yang lebih baik untuk arus mudik 2025. 'Ini sudah bagus dan tentunya dengan membandingkan tahun 2023 dan 2024. Maka tadi, didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik nanti di tahun 2025,' kata Sigit.
"Saat ini sedang dalam kajian Menteri Perekonomian, saran saya teman-teman hati-hati. Karena sayang ini sudah turun, namun keputusannya akan diumumkan secara spesifik oleh Pak Menko," tutur Budi.
Budi juga memaparkan pemanfaatan alat GeNose yang dilakukan di pusat-pusat pergerakan orang seperti stasiun, terminal, pelabuhan dan bandara. Sementara, untuk bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II, baru digunakan di Bandung dan Palembang.
"Saat ini sudah pilot project di dua Bandara yakni Bandung dan Palembang, mulai diterapkan 1 April 2021, nanti Bandara Soekarno-Hatta lihat evaluasi dari dua bandara itu, karena berbeda flow penumpangnya, kalau memang memungkinkan diterapkan, maka akan diterapkan," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah akan kembali mengizinkan mudik Lebaran tahun ini. Pada 2020 lalu, mudik Lebaran dilarang dengan alasan menekan penyebaran pandemi Covid-19.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya segera mengkoordinasikan langkah antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2021 dengan Satgas Covid-19, untuk mencegah dan memutus penyebaran covid-19 yang masih melanda Indonesia.
"Kemenhub tidak bisa melarang atau mengizinkan mudik, karena harus dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga terkait dan Satgas Covid 19, yang nanti akan memberikan arahannya," kata Menhub Budi saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta.
Meski kembali membuka mudik Lebaran, pemerintah tetap memberikan sejumlah persyaratan kepada calon pemudik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaIni berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnya