Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal nilai uang kompensasi, AirAsia tunggu putusan pemerintah

Soal nilai uang kompensasi, AirAsia tunggu putusan pemerintah Keluarga korban AirAsia di Juanda. ©2014 Merdeka.com/Darmadi

Merdeka.com - Meski mengaku bertanggung jawab atas tragedi AirAsia QZ8501 pada 28 Desember 2014 lalu, namun perusahaan mengaku belum memberikan uang kompensasi kepada pihak waris korban pesawat nahas tersebut.

Alasannya, AirAsia Indonesia masih menunggu koordinasi dari pemerintah dan masih ada harapan penumpang yang belum ditemukan dalam kondisi selamat.

Namun, sebagai proses awal pemberian kompensasi itu, AirAsia sudah melakukan pertemuan dengan beberapa keluarga korban yang sudah teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

"Ini bagian dari proses awal sesuai dengan regulasi pemerintah. Untuk jumlahnya kita masih menunggu keputusan pemerintah," kata Direktur Keselamatan AirAsia Indonesia, Kapten Ahmad Sadikin di Mapolda Jawa Timur, Selasa (6/1).

Sadikin juga mengakui, hingga saat ini untuk memenuhi tanggung jawab terkait uang kompensasi itu, AirAsia Indonesia masih menemui keluarga korban secara one by one (satu per satu), bukan menggelar pertemuan secara kolektif dalam satu forum atau satu ruangan.

"Kita masih sebatas one by one, tidak keseluruhan. Hanya kepada keluarga korban yang sudah teridentifikasi saja. Karena kami dan sebagian pihak keluarga masih ada harapan, penumpang yang belum ditemukan bisa ditemukan dalam kondisi selamat, juga menjaga perasaan pihak keluarga," tuturnya.

Bahkan, Sadikin juga membantah ada kabar penolakan dari keluarga korban yang sudah teridentifikasi atas uang kompensasi tersebut. Karena, keluarga korban menginginkan pembayaran secara utuh, bukan bertahap. "Itu masih proses awal. Kita masih menunggu keputusan pemerintah."

Di sisi lain, untuk mempermudah proses kompensasi yang akan diberikan ke pihak ahli waris korban, dikatakan Sadikin, pihaknya juga meminta bantuan terkait apa yang dibutuhkan oleh keluarga dan pemerintah sendiri.

"Sejauh ini, kami memang masih menemui keluarga yang sudah teridentifikasi, dan belum bertemu dengan keluarga korban yang belum teridentifikasi maupun yang belum diketemukan, untuk membahas masalah kompensasi tersebut," ujarnya.

Seperti diketahui, hingga hari ke 10 pasca-tragedi AirAsia QZ8501, pihak DVI Polda Jawa Timur sudah mengidentifikasi 16 dari 37 jenazah korban pesawat nahas yang sudah dikirim ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.

Informasinya, hari ini, dua jenazah lagi berhasil ditemukan dan akan kembali dikirim ke Surabaya untuk menjalani proses identifikasi dan autopsi. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dimediasi Mahfud MD, Korban Kabel Semrawut & Bali Tower Belum Berdamai
Dimediasi Mahfud MD, Korban Kabel Semrawut & Bali Tower Belum Berdamai

Terpisah, Pengacara Bali Tower, Maqdir Ismail membenarkan telah ada sebuah kesepahaman bersama pihak keluarga Sultan.

Baca Selengkapnya
PT Bali Tower Ungkap Keluarga Sultan Rifat Tolak Uang Ganti Rugi Rp2 Miliar, Minta Kompensasi Rp10 Miliar
PT Bali Tower Ungkap Keluarga Sultan Rifat Tolak Uang Ganti Rugi Rp2 Miliar, Minta Kompensasi Rp10 Miliar

Permintaan kompensasi itu diungkapkan kuasa hukum PT Bali Towerindo Sentra

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines Minta Ganti Rugi Rp925 Triliun
Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines Minta Ganti Rugi Rp925 Triliun

Tuntutan ini muncul setelah Boeing membuat kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk mengaku bersalah atas penipuan kriminal.

Baca Selengkapnya