Soal 'nyanyian' La Nyalla, Al-Khaththath sebut itulah yang sebenarnya terjadi
Merdeka.com - Bola panas 'nyanyian' mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti terkait mahar politik diminta Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga membuatnya gagal maju dalam Pilgub Jatim terus bergulir. Ocehan La Nyalla yang mengaku mendapat dukungan dari ormas Islam ditepis Presidium Alumni 212.
Menurut Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo, La Nyalla batal diusung Gerindra, PKS, dan PAN karena tak lolos seleksi. Kendati begitu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath menegaskan ucapan disampaikan La Nyalla merupakan fakta yang sebenarnya terjadi saat proses penyeleksian tiga parpol tersebut untuk Pilgub Jatim.
"Apa yang saya omong itu yang sebnarnya terjadi. Nah cuma itu ada yang keliru mengutip kemudian disikapi teman-teman dari 212," kata Al-Khaththath saat dihubungi merdeka.com, Minggu (14/1).
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
Menurut Al-Khaththath, alumnis 212 kecewa saat Prabowo Subianto dan koalisi Partai Gerindra tak mengusung lima calon salah satunya La Nyala di pilgub Jatim, benar adanya. Namun menurut dia, pernyataannya saat itu tak dikutip secara utuh oleh awak media sehingga persepsinya menjadi melebar.
"Jadi seolah-olah saya dan presidium alumni 212 ada gimana-gitu," ucap dia.
Kendati begitu, dia memastikan tak ada perpecahan di tubuh presidium alumni 212 pasca-usulan La Nyalla di Pilgub Jatim ditolak koalisi Gerindra, PKS, dan PAN. Menurut dia, presidium alumni 212 tetap mendukung partai politik yang berseberangan dengan tokoh penista agama.
"Enggak ada perpecahan. Insya Allah enggak termakan upaya pemecah belah. Persoalan bukan pada tokoh 212 tapi itu persoalan La Nyalla dengan partainya kemudian cabug dan lain dengan partai yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo geram atas pernyataan La Nyalla yang membawa-bawa nama Presidium Alumni 212. Saat itu, La Nyalla mengaku kecewa dengan Gerindra tak menjalankan amanah yang diberikan Presidium Alumni 212 untuk mengusungnya sebagai cagub di Pilgub Jatim 2018.
"Bapak La Nyalla, yang juga membawa-bawa 212. Kami merasa berkepentingan memberi klarifikasi, karena kami lihat pernyataan itu melenceng dan di luar konteks," ujar Sambo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
Menurut Sambo, urusan pribadi diharapkan tak dibawa-bawa ke organisasi. Apalagi kalau hal itu dapat memecah belah hubungan antara partai politik pendukung Presidium Alumni 212.
"Kami adakan konpers ini karena sudah banyak yang nanya, dan juga sebagai alumni 212 dan juga saya banyak terlibat dan tahu proses bagaimana pengajuan penyalonan bupati atau gubernur kepada parpol pendukung 212," tegasnya.
Dengan tak diusungnya La Nyalla, Sambo menegaskan, tahu bagaimana proses pemilihan itu hingga partai Gerindra memilih Gus Ipul dan Puti Soekarno.
"Karena saya juga mengajukan beberapa nama ke parpol milik Pak Prabowo, Pak Amien (Rais), saya tahu proses itu gimana," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengaku tidak mempermasalahkan bila partai-partai lain menyanyikan lagu Ya Lal Wathon.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB
Baca SelengkapnyaBenarkah Prabowo menolak Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaKetua TKS Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia meyakini ada yang mendalangi gerakan dan petisi civitas akademika kepada Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyindir pihak yang kalah Pilkada Serentak 2024 malah menyalahkan institusi lain.
Baca SelengkapnyaMenurut dia kekalahan dalam saat pemilu 2024 adalah hal biasa.
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPrabowo menceritakan banyak orang yang menyebutnya sudah berubah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo yang juga merupakan calon presiden (capres) tidak hanya mementingkan Gerindra.
Baca Selengkapnya