Soal 'pahlawan kafir' Dwi Estiningsih juga dilaporkan ke Polda DIY
Merdeka.com - Pemilik akun twitter @estiningsihdwi dilaporkan kembali ke polisi. Kali ini laporan dilakukan oleh Gerakan Masyarakat Bhinneka (GMB) ke pihak Polda DIY, Kamis (29/12).
Dwi Estiningsih pemilik akun @estiningsihdwi dilaporkan oleh GMB karena cuitannya di twitter yang dianggap merendahkan sosok pahlawan.
Koordinator GMB, Lestanto Budiman mengatakan bahwa dalam cuitannya di twitter, Dwi menyebut 5 dari 11 pahlawan yang digunakan untuk gambar di dalam uang pecahan baru tahun emisi 2016, adalah pahlawan kafir merupakan sikap yang tidak pantas.
-
Siapa pahlawan di uang kertas Rp 100.000? Uang kertas Rp 100.000 yang didominasi warna merah ini menampilkan dua tokoh proklamator Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
-
Apa tujuan gambar pahlawan di uang Indonesia? Alasannya, di sana tersimpan spirit untuk memperkuat tenun kebangsaan dan persatuan. Lewat sosok pahlawan, ada keteladan yang menjadi daya rekat anak bangsa.
-
Siapa pahlawan di uang kertas Rp5 tahun 1952? Melansir dari laman Bank Indonesia, potret RA Kartini menjadi gambar utama pada uang kertas pecahan Rp5. Saat itu, Bank Indonesia sedang mempersiapkan kelahirannya setelah menasionalisasi De Javasche Bank sejak 1951.
-
Kenapa pahlawan ada di uang kertas? Pahlawan-pahlawan yang terlukis di setiap pecahan uang kertas rupiah TE 2022 bukanlah pilihan sembarangan.
-
Siapa yang digambarkan di koin? Di satu sisi koin itu menggambarkan Ulysses berjalan dengan anjingnya Argos seperti yang dijelaskan dalam puisi epik Homer The Odyssey, dan kepala dewa Merkurius di sisi lainnya.
-
Siapa yang ditemukan di koin perak? Koin tersebut menampilkan patung dada Valerian II—cucu kaisar Romawi Valerian, yang menamai putranya sebagai rekan kaisar dan cucu remajanya sebagai kaisar.
"Status Dwi di media sosial itu menjadi permasalahan bagi saya dan masyarakat. Kita harus menghargai semua pahlawan yang sudah berjuang untuk kepentingan bangsa. Gelar pahlawan itu sudah melalui proses panjang," ujar Lestanto seusai melaporkan Dwi Estiningsih di Mapolda DIY, Kamis (29/12).
Lestanto menjelaskan bahwa perkataan Esti di akun twitter pribadinya bisa menjadi bibit atau embrio yang bisa memecah belah bangsa. Perkataan Esti seharusnya tidak sepatutnya diucapkan atau ditulis di media sosial.
"Apakah dia (Dwi Estiningsih) sudah berkontribusi buat bangsa dan negara ini? Apa yang dia sumbangkan untuk bangsa dan negara selama ini?" tanya Lestanto.
Lestanto menuturkan bahwa pihaknya menuntut Dwi Estiningsih menjelaskan apa maksud dari perkataannya di media sosial. Bagi Lestanto, perkataan Dwi Estiningsih itu merupakan bentuk penghinaan terhadap pahlawan.
"Kami menuntut Esti meminta maaf kepada masyarakat. Hentikan ocehan-ocehan seperti itu," pungkas Lestanto.
Sebelumnya, Esti telah dilaporkan untuk kasus yang sama ke Polda Metro Jaya. Belum ada kelanjutan kasus mantan caleg Partai Keadilan Sejahtera ini.
Baca juga:
Sebut 'pahlawan kafir', Dwi Estiningsih dipolisikan
Cuitan Dwi Estiningsih, isu pelarangan jilbab sampai pahlawan kafir
Kapolda Metro beri sinyal kasus Dwi Estianingsih naik ke penyidikan
Tanggapan Dwi Estiningsih dilaporkan ke polisi soal 'pahlawan kafir' (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 15 orang tersangka, sembilan telah diamankan, sementara enam lainnya masih dalam perjalanan ke Mapolres Gowa
Baca SelengkapnyaDari 15 orang tersangka, sembilan telah diamankan, sementara enam lainnya masih dalam perjalanan ke Mapolres Gowa.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP mengaku dijebak serta ditipu untuk memberikan tanda tangan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya kembali menetapkan tersangka baru kasus Judi Online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementrian Informasi dan DIgital (Komdigi).
Baca SelengkapnyaSebagian besar pengunjung yang menjadi korban adalah WNA asal Malaysia diperas hingga mencapai Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaKata Hasbi, kasus pemerasan warga negara Malaysia itu menjadi ujian berat bagi Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan kasus ini masih diselidiki dan tak ingin salah mentersangkakan seseorang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Mamuju menangkap empat orang pelaku jaringan produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Baca SelengkapnyaUang asli dan uang palsu dapat dibedakan dengan 3 D.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca Selengkapnya