Soal Pemindahan IKN, Anggota DPR Tidak Permasalahkan Kontribusi APBN Membengkak
Merdeka.com - Anggaran infrastruktur yang terdapat di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022, kemungkinan akan terkuras untuk pemindahan ibu kota negara (IKN) yang baru. Hal ini sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) dan disetujui oleh Komisi XI DPR.
"Kemarin kita baru selesai rapat dengan Menteri Keuangan, disampaikan bahwa dana Rp120 triliun yang ada di (Kementerian) PUPR bisa saja dialihkan ke sana. Karena, untuk langkah awal adalah infrastruktur untuk lembaga pemerintahan dan lembaga tinggi negara yang akan berkantor di sana," papar anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansah saat ditemui merdeka.com di sela kunjungannya ke Jember, Jumat (21/1).
Kontribusi anggaran negara untuk pemindahan IKN dipastikan membengkak. Hal ini berbeda dengan komitmen yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat awal mengumumkan mega proyek tersebut.
-
Siapa yang akan pindah kantor ke IKN? Presiden Jokowi akan resmi memindahkan kantornya dari Istana Kepresidenan Jakarta, ke Istana di Kalimantan Timur.
-
Apa yang akan dibangun dengan anggaran Rp16 triliun di IKN? 'Dugaan saya secara politik ini adalah komitmen prabowo terhadap IKN, setelah Pak Jokowi selesai nanti. Tapi disisi lain secara realitas uangnya juga enggak ada, nggak banyak uang yang bisa diinvestasikan ke situ,' Eko menilai anggaran sebesar Rp16 triliun paling tidak hanya bisa membangun kantor para menteri.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Kenapa IKN dipindahkan? "Kita harus berani memulainya, Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet," kata Jokowi.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Kapan Jokowi akan pindah ke IKN? Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah siap untuk berkantor di IKN pada Juli mendatang.
Sebelumnya pada September 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, kontribusi APBN untuk pemindahan IKN hanya mencapai Rp89,4 triliun. Kontribusi APBN itu hanya 19,2 persen dari total anggaran yang dibutuhkan untuk pemindahan IKN. Adapun sisanya yakni Rp253,4 triliun (54,4 persen) berasal dari kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) serta Rp123,2 triliun (26,4 persen) dari pendanaan swasta.
Namun tiba-tiba pada awal pekan ini, pemerintah mengumumkan bahwa kontribusi APBN untuk pemindahan IKN ke Kaltim membengkak. Yakni menjadi Rp466 Triliun atau 53,5 persen kebutuhan anggaran pemindahan IKN.
Terkait hal itu, Komisi XI DPR menilainya sebagai hal yang wajar. Komitmen untuk meminimalisir penggunaan APBN dalam pemindahan IKN, menurut Charles disampaikan saat dunia belum dilanda pandemi yang memukul perekonomian berbagai sektor.
"Dinamika IKN bisa disesuaikan dengan kondisi hari ini. Sebelum tahun 2020 kemarin, segala hal menjadi mungkin. Tetapi dengan adanya Covid yang kita tidak tahu kapan akan berakhir, saya pikir perubahan itu (pembengkakan kontribusi APBN) bisa saja asalkan sudah dibicarakan dengan DPR," papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Media DPP Partai NasDem ini.
"Sumber dana apapun bisa digunakan termasuk APBN. Jadi rencana awal itu tidak rigit. Kalau pemerintah sebelumnya bilang tidak (banyak) memakai APBN tetapi kemudian butuh, tidak masalah. Asalkan harus duduk kembali antara bendahara negara (Menkeu) dengan Komisi XI," lanjut Charles.
Selain dari pengalihan anggaran infrastruktur, Charles mengungkapkan bahwa melonjaknya kontribusi APBN bisa diambil dari pos-pos anggaran yang lain.
"Kita tahu, penerimaan pemerintah dari sektor pajak dan nonpajak tahun ini kan melebihi dari sebelumnya. Ekspor nikel misalnya, meski secara kuantitas turun, tetapi nilainya bertambah seiring dengan sudah berjalannya smelter," papar Wakil Sekretaris Fraksi NasDem di DPR ini.
Diakui Charles, pemindahan IKN bisa memakan waktu beberapa tahun. Namun yang paling penting menurutnya, tahapan tersebut berjalan dengan baik sesuai rencana yang telah disusun pemerintah dan disetujui DPR.
"Asumsi bahwa pemindahan IKN ini akan berjalan, kami dari Komisi XI menekankan bahwa yang penting untuk kehati-hatian. Agar program ini membawa manfaat lebih bagi rakyat. Karena ini menjadi legacy (warisan) tidak hanya bagi pemerintahan saat ini, tetapi juga bagi bangsa dan negara di masa yang akan datang," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Lumajang ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN menyatakan keberlanjutan proyek ibu kota baru tersebut bakal tetap diteruskan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, saat ini segala keputusan yang menyangkut IKN berada di pemerintah.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023 realisasi belanja untuk pembangunan IKN sebesar Rp26,7 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp27,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran itu untuk kebutuhan belanja pegawai untuk rekrutmen yang akan dilakukan pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran sebesar Rp2 triliun digunakan realisasi klaster non infrastruktur yaitu untuk perencanaan, koordinasi, penyiapan pemindahan, promosi, publikasi dll.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran terkini digunakan untuk memenuhi kualitas pembangunan infrastruktur IKN.
Baca SelengkapnyaPasangan Capres-Cawapres, Anies-Cak Imin (AMIN) mengkritisi pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTotal anggaran yang dialokasi untuk pembangunan IKN dari tahun 2022 sampai dengan 2024 tercatat sebesar Rp72,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan APBN untuk IKN diperuntukan bangun Istana Presiden, hingga rumah susun ASN.
Baca Selengkapnya