Soal penamaan sapi Betawi, Ahok pertanyakan bagian mana yang rasis
Merdeka.com - Masyarakat Anti Rasis (Mars) mendesak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf kepada seluruh warga Betawi. Hal itu terkait tindakannya yang menamakan seekor sapi dengan Sapi Betawi (USB).
Basuki atau akrab disapa Ahok bingung dengan sikap pendemo. Ahok menambahkan, harusnya warga Betawi bangga karena sebentar lagi ada sapi yang dipatenkan.
"Kamu tahu sapi Madura enggak? Mesti minta maaf sama orang Madura? Orang Madura justru bangga punya sapi Madura. Sapi Sumba? Sapi Bali? Kenapa kami menyebut sapi Bali enggak minta maaf sama orang Bali? Karena dia bangga," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Mantan politisi Gerindra ini awalnya ingin menamakan sapi tersebut sapi Basuki, namun ini terkendala dengan statusnya. Sebab kedatangan dia di kegiatan inseminasi di Peternakan PT Karya Anugerah Rumpin di Kecamatan Rumpin, Bogor untuk mewakili Pemprov DKI Jakarta.
"Nanti kalau saya sebut sapi Basuki, kamu tersinggung lagi. Karena bukan milik saya, karena ini kan Pemda. Itu justru sapi yang kami harapkan bisa mendukung DKI dan kami memang lagi cari yang mau dipatenkan," terangnya.
Rencana mematenkan ini masih menunggu beberapa hal yang harus diurus.
"Ada sapi yang unggulan justru belum tentu Jawa Barat kasih kami untuk dipatenkan. Karena itukan ada di wilayah Jawa Barat. Begitu kami mau patenkan itu pakai sapi Betawi kamu marah, kamu bangga dong seharunya, Jakarta ketemu sapi unggulan," ungkap mantan politisi Golkar ini.
"Jadi rasisnya di mana? Otakmu itu yang rasis," tambahnya.
Ahok menduga hal itu jadi masalah karena ada pihak ingin memanfaatkan situasi. "Saya curiga jangan-jangan diatur-atur politik. Karena kan sekarang memang lagi cari-cari salah saya apa. Gitu kan. Saya ngomong apa juga salah," tutup Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya