Soal plagiarisme, Kompas tunggu penjelasan Anggito
Merdeka.com - Redaksi Kompas menyatakan tidak bertanggung jawab atas dugaan plagiarisme dalam tulisan Anggito Abimanyu dalam kolom Opini harian itu yang berjudul 'Gagasan Asuransi Bencana' edisi 10 Januari 2014.
Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, yang bertanggung jawab atas orisinalitas Opini Kompas adalah penulis sendiri.
Budiman menjelaskan, dalam kolom Opini surat kabar yang dipimpinnya itu terdapat 'disclaimer'. "Bahwa artikel yang dikirim adalah orisinal dari pihak penulisnya. Kalau sekarang diributkan, maka Pak Anggito yang harus memberi penjelasan," kata Budiman saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/2).
-
Bagaimana cara menghindari plagiarisme? Berikut, cara menghindari plagiarisme bisa dipraktikkan:1. Paraphrasing: Ubahlah teks asli ke dalam kata-katamu sendiri. Pastikan untuk memahami inti dari apa yang ingin disampaikan dan tulis ulang dengan gaya dan bahasa yang berbeda.2. Memberikan Kutipan: Ketika Anda menggunakan kutipan langsung dari sumber asli, pastikan untuk menyertakan tanda kutip dan memberikan referensi yang tepat ke sumber tersebut. 3. Menggunakan Referensi: Selalu berikan referensi yang akurat saat Anda mengutip atau merujuk pada ide, data, atau informasi dari sumber lain. Gunakan gaya penulisan referensi yang diakui secara internasional, seperti APA, MLA, atau Chicago.4. Mengandalkan Sumber Berkualitas: Pastikan menggunakan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya. Ini membantu mencegah kesalahan atau kesalahpahaman dalam menginterpretasi informasi. 5. Membuat Catatan: Selama proses penelitian, buatlah catatan yang jelas tentang sumber-sumber yang Anda gunakan dan bagaimana Anda bermaksud untuk mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam tulisan Anda. Ini membantu memastikan bahwa Anda tidak lupa memberikan kredit kepada sumber tersebut.6. Memahami Aturan Plagiasi: Pelajari kebijakan tentang plagiasi dari institusi Anda, apakah itu sekolah, universitas, atau tempat kerja. Pahami definisi plagiasi dan konsekuensi yang mungkin jika Anda melanggarnya. 7. Gunakan Perangkat Anti-Plagiasi: Ada banyak perangkat lunak dan layanan online yang tersedia untuk mendeteksi plagiarisme. Gunakan alat ini sebagai alat bantu untuk memeriksa keaslian tulisan Anda sebelum menyerahkannya.8. Menulis dengan Gaya Pribadi: Tambahkan pemikiran dan analisis Anda sendiri ke dalam tulisan Anda. Ini membantu membuat karya Anda lebih unik dan mengurangi kemungkinan plagiasi. 9. Bekerja secara Kolaboratif dengan Tanggung Jawab: Jika Anda bekerja dalam tim atau dengan pembimbing, pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang sumber informasi yang digunakan dan bagaimana Anda menggunakannya dalam tulisan Anda.10. Teliti dan Etis: Pada akhirnya, menghindari plagiarisme adalah tentang menjadi teliti dan etis dalam menulis dan penelitian Anda. Jika Anda merasa ada ketidakpastian, lebih baik untuk memberikan kredit kepada sumber tersebut daripada mengambil risiko plagiasi.
-
Kenapa pengecek plagiarisme berguna? Fitur ini sangat berguna untuk menentukan apakah suatu konten merupakan karya asli atau hasil tiruan.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah pembajakan konten di Indonesia? 'Kegiatan ini merupakan langkah-langkah dan upaya penting bagi peran pemerintah dalam mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman agar dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghormati hak cipta dan menghentikan penyebaran konten ilegal, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkualitas dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital di Indonesia,' kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan.
-
Bagaimana referensi membantu menghindari plagiarisme? Dengan merujuk sumber dengan benar, Anda memberikan kredit kepada penulis asli dan menghindari tuduhan plagiarisme.
-
Apa itu Hari Cegah Plagiarisme? Amerika menetapkan 19 Februari sebagai peringatan Hari Cegah Plagiarisme.
-
Karya ilmiah apa itu? Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang dihasilkan dari penelitian atau analisis mendalam mengenai suatu tema dengan pendekatan ilmiah.
Lebih jauh, Budiman menjelaskan surat kabarnya memang pernah juga memuat tulisan Hotbonar Sinaga dalam kolom Opini pada 2006 silam. Tulisan ini yang banyak disebut dijiplak oleh dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama itu dalam tulisannya berjudul 'Gagasan Asuransi Bencana'.
"Kita tidak mungkin men-detect artikel yang sudah selama itu," kata Budiman.
Meski demikian, kata Budiman, Kompas sampai saat ini juga menunggu penjelasan dari Anggito. "Kalau sudah ada, maka pernyataannya akan kami muat," ujar Budiman.
Seperti diberitakan, dugaan plagiarisme dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mencuat lewat media sosial. Di situ, si penulis anonim memaparkan dengan detail kesamaan tulisan Anggito dan Hotbonar, tanpa ditulis sumber aslinya.
Bahkan dalam banyak kalimat, tulisan PhD jebolan University of Pennsylvania itu sama seluruh titik-komanya. Dalam dunia akademis, satu kalimat dengan titik-koma sama sudah hampir dipastikan bentuk plagiarisme.
Berikut kalimat yang sama titik koma itu:
Hotbonar:
Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberikan penggantian biaya pengobatan atau memberi santunan cacat.
Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberikan santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering kali rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.
Anggito:
Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberi penggantian biaya pengobatan atau santunan cacat.
Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberi santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaBenarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?
Baca Selengkapnya