Soal Sekolah Tatap Muka, Gubernur Edy Bilang 'Tanya Sama Tuhan, Turun Tidak Covid-19'
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, masih belum mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Bukan tanpa alasan izin itu belum dia berikan, sebab Edy khawatir akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Sumut.
Menurutnya, sekolah tatap muka bisa dilakukan apabila angka kasus Covid-19 mengalami penurunan yang signifikan.
"Tanya sama Tuhan, turun tidak Covid-19. (Jika) turun Covid-19 besok kita buka itu (sekolah tatap muka)," ujar Edy, Kamis (3/6).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Edy melanjutkan, dirinya masih melakukan pembahasan dengan berbagai tokoh terkait pembukaan sekolah tatap muka bisa dilaksanakan atau tidak.
"Kalau kita tanya ke tokoh ekonomi, maunya sekolah itu (dibuka). Kenapa? Kantin di satu sekolah itu misalnya ada 2, dari 470 sekolah yang di Medan, dikalikan sudah berapa? Angkutan umum juga menurun karena anak sekolah. Itu ditanya orang ekonomi beda. Orang kesehatan beda lagi jawabnya. Ini kami pelajari, jadi bukan urusan bulannya. Ini urusan Covid-19," pungkasnya.
Kendati Pemerintah Provinsi Sumut belum memberikan lampu hijau soal sekolah tatap muka, namun, persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri tetap dilakukan. Nantinya, PPDB akan dilakukan dengan sistem daring dan akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDebat berjalan panas sejak awal terjadinya tanya jawab. Salah satunya saat panelis bertanya tentang Angka Partisipasi Murni (APM) di Sumut yang rendah.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaHeru langsung bertanya kepada anak-anak kenapa berada di luar sekolah saat jam pelajaran sambil membagikan pensil warna.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi mempertimbangkan ulang keinginanya untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaBobby menjanjikan dalam dua tahun akan memberikan akses kesehatan mudah bagi warga Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya