Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal tragedi Tolikara, media online tak melulu harus cepat

Soal tragedi Tolikara, media online tak melulu harus cepat Ilustrasi Internet. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemimpin Redaksi merdeka.com, Didik Supriyanto menuturkan tidak selamanya media online harus cepat dalam memberitakan peristiwa. Bila lokasi kejadian jauh dari jangkauan, maka media yang bersangkutan wajib menggali kebenarannya terlebih dahulu guna menghindari kekeliruan informasi.

"Pemberitaan Tolikara itu menurut saya tidak harus buru-buru dinaikan. Karena lokasi kejadian yang jauh dari pembaca dan perlu kroscek dulu apa yang sebenarnya terjadi di sana, tidak boleh gegabah," kata Didik pada saat diskusi 'Tolikara dan Jurnalisme Positif' di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/7).

Menurut Didik, ada berita yang tidak butuh kecepatan karena lokasi yang sulit dijangkau, jurnalis terlebih dahulu mengecek kondisi sebenarnya di lapangan. Dengan demikian, kesalahan informasi dalam memberitakan sebuah peristiwa.

Berbeda jika peristiwa terjadi di Jakarta, selain kecepatan diperlukan kecepatan dalam menyampaikan informasi tersebut kepada pembaca.

"Contoh, yang namanya kecelakaan Busway itu harus cepat, karena ada di Jakarta. Kalau kita kalah cepat, wartawannya di lapangan dimarah-marahin redaktur, berita kecil gitu aja enggak cepat apalagi yang gede. Makanya, ketika peristiwa Tolikara itu muncul saya enggak usah tergesa-gesa karena pertama lokasi yang jauh butuh waktu dan konfirmasi agar beritanya tidak keliru," paparnya.

"Kami sadar, Tolikara itu peristiwa besar, kepentingan banyak orang. Yang enggak cepat memberitakan lewat dia (media), Karena memang karakter media online seperti itu. Tapi kalau peristiwa itu jauh dari pembaca, ya sama aja enggak ada gunanya," ucap Didik yang juga menjabat sebagai Ketua Perludem.

Menurut Didik ada 5 prinsip jurnalisme online yakni, akurat, objektif, berimbang, netral, adil. "Supaya profesional juga ada kode etik yang mengikat jurnalis agar pemberitaannya benar," terangnya.

Atas kehati-hatiannya inilah, merdeka.com mendapat apresiasi dari lembaga independen remot tv karena tidak gegabah memberitakan Tolikara. Sebab, media-media online lain, menurut lembaga ini, terlalu cepat memberitakan peristiwa tersebut sehingga membuat pembaca bingung mencerna kejadian sesungguhnya di Tolikara. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional

Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.

Baca Selengkapnya
Fungsi Fakta dalam Berita yaitu Sebagai Kebenaran Informasi, Ini Penjelasannya
Fungsi Fakta dalam Berita yaitu Sebagai Kebenaran Informasi, Ini Penjelasannya

Fakta membantu memisahkan berita dari opini atau spekulasi, memberikan dasar yang kuat agar masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi dengan benar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya

Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.

Baca Selengkapnya
Nusahima dan UNJ Gelar Diskusi Publik Peran Media dalam Peringatan Dini Bencana
Nusahima dan UNJ Gelar Diskusi Publik Peran Media dalam Peringatan Dini Bencana

Kegiatan merupakan rangkaian kampanye pengurangan risiko bencana

Baca Selengkapnya
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi

Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Mafindo: Hoaks Politik Paling Banyak di TikTok
Mafindo: Hoaks Politik Paling Banyak di TikTok

Pegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.

Baca Selengkapnya