Soal Yerusalem, Trump dinilai arogan yang berbahaya dan menyakiti Islam
Merdeka.com - Sekretaris Fraksi PKS Sukamta menilai kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel menunjukkan arogansi sebagai kepala negara. Keputusan itu diyakini akan memicu gejolak di seluruh dunia.
"Ini arogansi yang sangat berbahaya. Presiden Trump tidak hanya menyakiti umat Islam yang menganggap Kota Yerusalem sebagai tempat suci tetapi juga umat Kristen," kata Sukamta di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).
Sukamta berharap Pemerintah RI menggalang opini dunia dan menekan sikap Trump agar membatalkan keputusannya.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
-
Apa tujuan utama pengepungan Yerusalem? Pengepungan Yerusalem adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Perang Salib, ketika Saladin berhasil merebut kembali kota suci dari tangan tentara salib Kristen.
-
Siapa yang mengkritik serangan Israel? Sejumlah pihak mengecam kebrutalan Israel dalam video tersebut. Salah satunya berasal dari mantan agen CIA, Edward Snowden.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Siapa yang minta Israel kalahkan Hamas? Dalam buku terbaru Bob Woodward, seorang jurnalis investigasi Amerika, berjudul 'War' mengungkapkan sejumlah pemimpin Arab meminta Israel melalui Amerika untuk menyingkirkan Hamas karena dianggap terkait dengan Ikhwanul Muslim.
"Kami mengapresiasi yang telah dilakukan Bu Menlu dengan memanggil duta besar AS beberapa hari lalu. Ini perlu ditindaklanjuti dengan sikap yang lebih kuat. Kami harap Pak Jokowi ikut angkat bicara soal ini untuk memberi tekanan yang lebih besar kepada Presiden Trump," tegasnya.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS juga mengharapkan Pemerintah RI terus melakukan upaya terobosan, salah satunya dengan mendorong KTT Darurat OKI.
"Jika OKI bisa menghasilkan sikap secara institusional tentu akan punya daya tekan yang lebih kuat. Indonesia sangat mungkin untuk menginisiasi hal ini," tukasnya.
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini secara resmi mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam pidatonya di Gedung Putih.
"Hari ini kita akhirnya mengakui: Yerusalem adalah ibu kota Israel," kata Trump, seperti dilansir harian the New York Times, Kamis (7/12).
"Ini bukan hanya pengakuan dari kenyataan yang sudah ada, tapi juga hal yang harus dilakukan."
Pengakuan Trump ini mengakhiri kebijakan AS selama ini yang menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak Negeri Bintang Daud itu berdiri pada 1948.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan mendukung penuh Palestina, usai pasukan Israel menyerang perbatasan Gaza
Baca SelengkapnyaPresiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mendorong terwujudnya perdamaian antara Israel dengan Palestina
Baca SelengkapnyaPresiden Erdogan siap menjadi penyambung, demi perdamaian Palestina dan Israel.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengecam serangan udara Israel ke Rafah, Gaza Selatan
Baca SelengkapnyaDin mengatakan, aksi militer adalah salah satu cara yang terbaik untuk menghentikan kekejaman, kezaliman, dan kebiadaban Israel atas Gaza.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia harus segera mencari solusi dan tak hanya berpangku tangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Argentina, Javier Milei, telah menyerukan penghancuran Masjid Al-Aqsa.
Baca SelengkapnyaImam Besar Al Azhar Mesir Kecewa dengan Sikap Dunia Terhadap Gaza, Ancaman Bagi Konflik Timur vs Barat
Baca SelengkapnyaIran meluncurkan serangan udara ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang salah dengan fatwanya, namun akan menjadi masalah jika menafsirkannya secara kebablasan.
Baca Selengkapnya