Soe Hok Gie, 'Si China Kecil' yang bahagia mati muda
Merdeka.com - Hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
-
Siapa idola pemuda asal China? Menurut laporan dari SCMP pada Minggu (27/10/2024), pemuda berusia 24 tahun ini, bernama Gong, berasal dari Provinsi Anhui, memulai perjalanannya pada 18 Maret.
-
Siapa yang punya semangat muda? Individu yang memiliki semangat muda cenderung memiliki keinginan kuat untuk mengeksplorasi berbagai hal baru.
-
Siapa yang bisa menjadi role model bagi anak kidal? Anak yang kidal bisa disebabkan oleh perilaku modelling. Artinya, anak memiliki role model atau meniru seseorang yang berada di sekitarnya yang menggunakan tangan kiri (kidal).
-
Apa ciri orang idealis? Ciri-ciri orang idealis yang pertama bisa dinilai dari pribadi penuh inspirasinya. Seseorang yang idealis umumnya akan berusaha guna mencapai tujuannya. Tak hanya itu, individu dengan pribadi yang idealis biasanya juga bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.
-
Siapa saja tokoh Sumpah Pemuda? Di tangan setidaknya 13 tokoh serta para pemuda pemudi Indonesia, Sumpah Pemuda tercetus pada Kongres Pemuda II.
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan.
Terimalah, dan hadapilah...
Sebaris kata di atas adalah kutipan sajak Soe Hok Gie yang berjudul Mandalawangi-Pangrango. Ditulis tahun 1966 dan masih menginspirasi generasi muda hingga kini.
Semangat Soe Hok Gie tak pernah mati. Kematiannya saat mendaki ke puncak Semeru 16 Desember 1969 membuat sosoknya jadi legenda. Saat meninggal usianya 27 tahun kurang sehari. Para sahabat memanggilnya si china kecil.
Soe Hok Gie menjadi simbol pemuda idealis yang menentang kemunafikan dan mereka yang oportunis. Para aktivis yang memilih tetap kritis daripada bermanis-manis kemudian jadi politikus di DPR.
Buku harian Soe Hok Gie dicetak jadi buku berjudul Catatan Seorang Demonstran. Dicetak berulang kali dan jadi bacaan wajib aktivis mahasiswa sampai kini.
Foto Gie dan kata-katanya dicetak jadi stiker, poster dan disablon di kaos-kaos. Dengan bangga orang-orang muda mengenakannya. Di saat orang muda kehilangan sosok pemuda yang bersih, antikorupsi dan cinta tanah air, mereka menemukan sosok itu pada Gie.
Mungkin generasi kini muak dengan politikus muda yang tersangkut korupsi. kesal lihat barisan orang muda penghuni tahanan KPK macam Anas urbaningrum, Nazaruddin, Angelina Sondakh atau mafia pajak Gayus Tambunan yang kelakuannya bikin geleng-geleng. Mereka rindu orang muda bersih yang tak korupsi.
Soe Hok Gie ikut dalam pergerakan tahun 1965 bersama rekan-rekannya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Saat Soekarno tumbang, dia memilih tetap kritis pada pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto.
Tulisan-tulisan Gie yang dikirim ke surat kabar mengkritik kebijakan di awal-awal Orde Baru. Dia melihat kenyataan pahit, teman-temannya sesama aktivis kini merapat pada penguasa. Mereka jadi wakil rakyat di DPRD atau mulai menempati posisi pada birokrasi.
Gie menyindir mereka, dia mengirim bedak dan pupur agar teman-temannya bisa berdandan supaya lebih 'cantik' di depan penguasa. Dia pun dijauhi.
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan," Gie menyemangati dirinya.
Soe Hok Gie juga yang pertama mempelopori Mapala FS UI. Dia rajin blusukan ke gunung bersama kawan-kawannya. Menurut Gie, patriotisme tak akan tumbuh hanya dengan mendengarkan pidato.
Dia memang berdarah keturunan Tionghoa, tetapi mungkin lebih nasionalis daripada sebagian besar pribumi.
"Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung."
Soe Hok Gie mati muda seperti keinginannya. Gas beracun dari kawah Mahameru mengakhiri hidup Gie.
Jenazah Soe Hok Gie dibawa dari Puncak Semeru dan dimakamkan di Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Tahun 1975 pemakaman itu akan digusur. Jenazah Gie pun diangkat dan dikremasi. Abunya ditebar di Lembah Mandalawangi Pangrango.
Tuhan mengabulkan keinginannya untuk mati muda.
"Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelajaran ini awalnya diberikan sang ibu karena nilai sang anak turun.
Baca SelengkapnyaFenomena kaum muda pilih tinggal di panti jompo semakin marak di Tiongkok. Diduga akibat kelelahan bekerja.
Baca SelengkapnyaDrama romantis China dengan akhir bahagia menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta biasa.
Baca SelengkapnyaPria ini ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan peraturan dunia maya.
Baca SelengkapnyaDunia kerja modern kini menawarkan kebebasan untuk bekerja dari mana saja.
Baca SelengkapnyaCerita Joko Kendil yang viral di media sosial baru-baru ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Joko Kendil yang memiliki penampilan fisik yang unik.
Baca SelengkapnyaKutipan ini mencerminkan semangat kepemimpinan Soekarno yang percaya pada peran penting pemuda.
Baca Selengkapnya