Soeharto lengser, pangan dinilai jadi awal malapetaka
Merdeka.com - Pertengahan bulan ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kuliah umum di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-49 perusahaan pelat merah tersebut. Di sana, dia kembali menegaskan pentingnya ketahanan pangan.
Sebab, kelaparan massal ternyata bisa menjadi modal menggulingkan pemerintahan. Begitulah setidaknya pernah dialami Indonesia dan sejumlah negara lain.
"Pengalaman Indonesia, pemerintahan berganti karena pangan," kata JK. "Pada 1965, kesulitan pangan terjadi, orang antre untuk mendapatkan makanan. Ditambah krisis politik dan ekonomi pada waktu itu, pemerintahan bubar."
-
Kenapa Presiden meminta Bulog menyerap jagung dan gabah? Presiden mengaku senang karena produksi di sana mengalami peningkatan alias melimpah ruah.Hanya saja, kata Presiden, pihaknya meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan hasil panen petani seperti jagung dan gabah, mengingat harga jagung di gorontalo saat ini turun hingga Rp 4.000/kg. Presiden berharap, produksi jagung mengalami kenaikan, namun harga juga bisa menyesuaikan, untuk tidak anjlok.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
-
Apa saja yang penting selain makronutrien? Tidak hanya memperhatikan makronutrien, mikronutrien juga harus dipenuhi, seperti vitamin dan mineral, yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan, termasuk ikan dan kacang-kacangan.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Apa target Kementan terkait beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
Tak berhenti di situ. Menurut catatan JK, ada satu masa lagi di mana persoalan pangan menjadi sumber malapetaka rezim berkuasa yaitu, pada 21 Mei 1998.
Tak berlebihan jika JK menilai seperti itu, meskipun, krisis pangan bukan faktor tunggal. Dia berkelindan dengan persoalan moneter dan politik yang kemudian melahirkan krisis multidimensi yang menggulingkan pemerintahan Soeharto.
Pakar Ekonomi Pertanian Universitas Harvard Peter Timmer juga menyebut kemerosotan produksi dan harga pangan, terutama beras, menjadi akar penyebab keruntuhan Orde Baru di Indonesia pada Mei 1998. Itu diungkapkan saat Konferensi Internasional Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) di Bogor, Agustus 2014.
Sepanjang 1997-1998 harga beras dan bahan pokok lainnya memang melonjak signifikan. Sebab, pasokan berkurang lantaran penurunan produksi disebabkan kemarau panjang.
Pemerintahan kala itu terlambat mengantisipasi karena terlanjur disibukkan oleh instabilitas politik. Masyarakat panik dan demonstrasi menuntut penurunan harga pangan merebak di mana-mana.
Pemerintah kemudian menempuh solusi instan: Impor beras hingga tujuh juta ton di saat ekonomi nasional sedang krisis dan nilai tukar rupiah terjun bebas.
Sontak, pembelian terbesar sepanjang sejarah tersebut mengubur prestasi Soeharto yang berhasil mengubah Indonesia dari importir menjadi eksportir beras. Pencapaian yang membawa The Smilling General terbang ke Roma guna menerima penghargaan dari FAO, organisasi pangan dan pertanian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada 1985.
Sekali lagi, pengalaman membuktikan, rakyat yang lapar bisa menggoyang pemerintahan. Untuk mencegah itu, ketahanan dan kedaulatan pangan menjadi kunci.
Seperti kata mantan Perdana Menteri India Jawaharal Nehru: Segala sesuatu dapat menunggu, tapi tidak untuk pertanian. Apapun, yang paling utama adalah kita harus cukup pangan. Berikutnya, baru yang lain.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti heboh isu izin kelola tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaPenyediaan rumah dinas menteri belum menjadi skala prioritas untuk diwujudkan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaSalah satu upaya yang telah dilakukan TNI yakni lewat Gerakan Nasional Ketahanan Pangan (GNKP).
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaIa mengklaim bahwa frigate ini adalah yang pertama yang dibangun di Indonesia dan tahun depan akan diluncurkan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memiliki kepekaan terhadap dunia yang sedang mengalami krisis.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.
Baca SelengkapnyaMengapa orang Indonesia sangat suka dengan nasi? Ternyata jawabannya kompleks dan melibatkan berbagai aspek sejarah, kebijakan pemerintah, dan nilai budaya.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian.
Baca Selengkapnya