Soeharto tolak wasiat terakhir Bung Karno soal makam
Merdeka.com - Sang Proklamator Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 atau tepat 43 tahun lalu. Dia dimakamkan dekat makam ibunya di Blitar, Jawa Timur.
Lokasi pemakaman di Blitar ini merupakan keputusan pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto . Padahal, sewaktu hidup, Bung Karno pernah mengatakan ingin dimakamkan di daerah Priangan alias Jawa Barat.
Dalam ' Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' (Cindy Adams, 1965), Bung Karno mengatakan tidak ingin dikubur dalam kemewahan.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Mengapa Soekarno pindah dari Pesanggrahan Menumbing? Soekarno merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan suasana dingin puncak Bukit Menumbing.
-
Kenapa Soekarno suka tinggal di Istana Cipanas? Soekarno disebut menyukai arsitekturnya, dan merasa nyaman tinggal di sana.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
"Saya ingin sekali beristirahat di bawah pohon yang rindang, dikelilingi pemandangan yang indah, di sebelah sungai dengan air yang bening. Saya ingin berbaring di antara perbukitan dan ketenangan. Hanya keindahan dari negara yang saya cintai dan kesederhanaan sebagaimana saya hadir. Saya berharap rumah terakhir saya dingin, pegunungan, daerah Priangan yang subur di mana saya bertemu pertama kali dengan petani Marhaen," kata Bung Karno .
Belakangan, Bung Karno mengungkapkan tempat yang memenuhi kriteria itu adalah sebuah tempat dekat vila miliknya di Batu Tulis, Bogor. Vila itu dibangun Bung Karno di akhir masa jabatan kepresidennya.
Namun, wasiat itu tidak diindahkan oleh Soeharto , yang memutuskan memakamkan sang proklamator dengan acara kenegaraan. Pemimpin otoriter itu memilih Blitar.
Soeharto beralasan keinginan keluarga Bung Karno perihal lokasi pemakaman berbeda-beda. "Andaikata kita serahkan kepada keluarga besar yang ditinggalkannya, maka saya melihatnya bakal repot," ujar Soeharto dalam ' Soeharto : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya' (Dwipayana dan Ramadhan, 1989).
Maka, kata Soeharto , "Saya memutuskan dengan satu pegangan yang saya jadikan titik tolak, yakni bahwa Bung Karno sewaktu hidupnya sangat mencintai ibunya. Beliau sangat menghormatinya. Kalau beliau akan berpergian ke tempat jauh, ke mana pun, beliau sungkem dahulu, meminta doa restu kepada ibunya. Setelah itu barulah beliau berangkat."
Atas dasar kedekatan dengan ibu itu, Soeharto akhirnya memakamkan Bung Karno di Blitar, tak sesuai dengan wasiatnya. Soeharto juga memugar makam Bung Karno , hal yang tidak sesuai dengan kesederhanaan yang diinginkan pemimpin revolusi itu.
Sejumlah sejarawan berpendapat, keputusan sepihak Soeharto soal pemakaman itu karena dia merasa terlalu berbahaya jika makam Bung Karno terlalu dekat dengan Jakarta. Stabilitas pusat negara akan terganggu. Rupanya Orde Baru masih takut dengan kharisma pemimpin besar revolusi ini, bahkan setelah dia mati.
Meski dimakamkan di Blitar, tempat peristirahatan terakhir Bung Karno itu masih didatangi banyak orang hingga kini. Setelah 43 tahun Putra Sang Fajar kembali ke haribaan Sang Khalik.
Baca juga:
De-Soekarnoisasi, Soeharto 'bunuh' Bung Karno di hati rakyat
Melongok makam impian Bung Karno yang tak pernah terwujud
Menengok Wisma Yasoo, tempat Soeharto menahan Soekarno
Tangisan istri-istri Soekarno melepas kepergian sang arjuna
Saat lautan manusia antarkan Soekarno ke liang lahat (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaSoekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.
Baca SelengkapnyaHidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.
Baca SelengkapnyaMomen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPerayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaBanyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca Selengkapnya