Soekarwo: Kenaikan harga beras di Jatim imbas dari pusat
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengambil langkah inisiatif untuk menekan harga beras di pasaran, yang mengalami kenaikan. Salah satunya menggelar operasi di beberapa pasar tradisional yang ada di provinsi Timur Pulau Jawa ini.
"Operasi pasar sudah kita lakukan, terkait kenaikan harga beras. Khususnya beras KW 1 dan medium, harganya harus turun. Itu harus kita jaga agar harganya stabil dan segera turun," kata Soekarwo di Gedung Gerahadi Surabaya, Selasa (24/2).
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini memaparkan, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, bukan dikarenakan musim hujan yang berimbas pada gagal panen, tapi dampak dari kenaikan harga di pusat.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
"Sebenarnya kenaikan harga di Jatim ini imbas dari harga beras dari pusat, bukan karena musim hujan. Buktinya untuk hasil panen petani di Jatim masih normal. Hasilnya masih mencapai 12,8 juta ton. Musim hujan di Jatim tidak sampai mengganggu hasil panen," paparnya.
Dengan hasil panen yang mencapai 12,8 juta ton inilah, Soekarwo mengklaim, panen di Jawa Timur masih tergolong stabil di banding provinsi-provinsi lain.
"Kalau di luar Provinsi Jatim, seperti Jateng, Jabar banyak mengalami gagal panen. Kalau kita lihat, kenaikan harga ini imbas dari Jakarta dan luar Jawa, Jatim hanya terkena imbasnya," pungkas Pakde.
Sementara terkait konsumsi beras di Jawa Timur, masih kata dia, hanya sekitar 8,2 juta ton, sehingga masih tersisa banyak, jika hasil panennya mencapai 12,8 juta ton beras.
"Masih tersisa 4,6 juta ton beras. Ini setara dengan konsumsi 50 juta masyarakat. Jadi untuk stok beras di Jatim masih banyak," rincinya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaJokowi mencatat, saat ini, cadangan beras di gudang Bulog mencapai 1,7 ton.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras masih aman di tengah fenomena El-Nino.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca Selengkapnya