Soekarwo: Warga ikut Gafatar hanya karena minum segelas air putih
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengaku mendapat informasi kalau para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipengaruhi inisiatornya melalui media air minum. Untuk itu, orang nomor satu di Jawa Timur ini, meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pimpinan organisasi sempalan Alqiyadah Islamiyah pimpinan nabi palsu Ahmad Musaddeq tersebut.
Gubernur akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan, informasi tersebut dia dapat dari Pembantu Rektor III Universitas Negeri Jember (Unej), Prof Saleh. "Waktu ketemu beliau (Saleh) beberapa waktu lalu, saya dikasih tahu kalau para pengikut Gafatar lebih dulu diberi segelas air putih untuk diminum. Mereka ini mayoritas, orang berkecukupan dan berpendidikan tinggi," aku Soekarwo di kantornya Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (21/1).
"Polisi harus usut itu inisiatornya, yang mengajak masyarakat bergabung Gafatar. Termasuk mendalami informasi aliran uang yang disetorkan para pengikut Gafatar. Polisi harus mengecek benar kalau memang ada uang yang disetor, ke mana uang itu berjalan."
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa penduduk kampung mati petir meninggalkan kampung tersebut? Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,' kata Pak Priyono.
-
Kenapa warga Ganting beribadah di dekat reruntuhan? Mereka terpaksa beribadah di tempat seadanya berlatar rumah yang hancur tersapu banjir bandang, termasuk ketika berbuka puasa Ramadan.
-
Bagaimana Ganjar pamit dari warga? “Saya mau pamit semoga jenengan sehat kabeh. Semoga buang sampah tidak sembarangan, semoga yang miskin dibantu, yang tidak miskin mau bantu,“ ucap Ganjar.
-
Kenapa warga meninggalkan Kampung Mati? Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.
-
Apa yang terjadi pada rumah warga di Ganting? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Menurut gubernur dua periode ini, para pengikut Gafatar harus secepatnya ditolong, agar bisa kembali menjalani hidup normal bersama masyarakat umumnya. "Mereka ini hanya korban yang harus segera ditolong. Inisiatornya juga jangan angkat tangan, dan malah menyalahkan pemerintah. Saya harap, polisi segera menemukan aktor intelektual gerakan ini, agar kejadian serupa tidak terulang," ucapnya.
Sementara terkait penyambutan ratusan eks-Gafatar asal Jawa Timur yang dipulangkan pemerintah dari Mempawah, Kalimantan Barat, Soekarwo mengaku, pihaknya sudah menyiapkan semua fasilitas penyambutan.
Kata mantan Sekdaprov Jawa Timur ini, ratusan eks-pengikut Gafatar akan ditampung di Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, di Jalan Margorejo, Surabaya.
"Semua sudah siap. Semuanya (para anggota Gafatar asal Jatim), akan tinggal di sana (Disnakertrans Jatim) untuk sementara waktu. Mereka akan didata, dibina dan disadarkan agar kembali ke jalan yang lurus," katanya.
Soekarwo juga mengaku, telah meminta Kementerian Sosial (Kemensos) agar 315 pengikut Gafatar asal Jawa Timur langsung dipulangkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tanpa harus berhenti dulu di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"Sesuai nama dan alamat, terdata 315 orang asal Jatim. Nanti akan menyusul 194 orang lagi. Mereka akan segera dikembalikan ke daerahnya masing-masing dengan difasilitasi pemerintah," pungkasnya.
Seperti diketahui, data dari yang diterima Pemprov Jawa Timur, 315 orang pengikut Gafatar asal Jawa Timur itu terdiri; 88 warga Surabaya, Gresik 14 orang, Blitar 21 orang, Sidoarjo 18 orang, Jombang 16 orang, Jember 2 orang, Kediri 19 orang, Lamongan 3 orang, Malang 14 orang, Madiun 14 orang, Magetan 7 orang, Mojokerto 21 orang, Nganjuk 1 orang, Ngawi 1 orang, Pasuruan 30 orang, Pacitan 3 orang, Probolinggo 6 orang, Ponorogo 9 orang, Tuban 7 orang, Trenggalek 9 orang, dan warga Jawa Timur yang sudah ber-KTP Mempawah ada 10 orang. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka mengungkapkan betapa pentingnya akses terhadap air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan menyambut baik inisiatif yang telah dilakukan.
Baca SelengkapnyaReaksi antusiasme datang dari para warga yang menerima bantuan ini.
Baca SelengkapnyaRelawan Progresif berfokus pada penyediaan air bersih bagi ratusan warga di Wonogiri
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP membagikan air bersih di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaSaat pagi dan sore, warga berbondong bondong mendatangi sumber air tersebut untuk mengambilnya.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMelihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Baca SelengkapnyaBagi-bagi susu menjadi salah satu program Gibran mencegah stunting.
Baca SelengkapnyaRelawan pendukung Gibran Rakabuming Raka keliling bagi-bagi sembako kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan, sosialisasi dilakukan secara santun, tanpa harus menyakiti orang maupun partai lain.
Baca Selengkapnya