Soekarwo yakin Risma bisa tekan gejolak penutupan Dolly
Merdeka.com - Rencana penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Juni mendatang oleh Pemkot Surabaya, kini kian panas. Ada pro dan kontra terhadap keputusan tersebut. Satu sisi ada penolakan, sisi lain mendukung keputusan Wali Kota Tri Rismaharini.
Menyikapi situasi pro dan kontra, yang diyakini bakal memunculkan benturan fisik tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo percaya kalau Risma bakal mampu menyelesaikan semua masalah tanpa konflik.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Timur ini mengaku mendukung secara penuh langkah wali kota yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara tersebut.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim tekan angka kemiskinan? 'Angka kemiskinan itu masih memungkinkan untuk ditekan melihat laju pertumbuhan ekonomi Kaltim yang cukup positif sebesar 6,34 persen. Atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen,' jelas Yusliando.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Kebyak Rowo dilakukan? Setiap kali selesai tradisi Kebyak Rowo, karang taruna dan warga setempat kembali menabur benih ikan ke waduk.
-
Kenapa Kapolda Jateng mengimbau masyarakat Sukolilo untuk patuh hukum? 'Hukum itu mengatur tatanan hubungan kita bersama, Indonesia adalah Negara hukum dan hukum adalah panglima tertinggi yang menjaga ketertiban di wilayah kita,' kata Luthfi dalam keteranganya, dikutip Jumat (21/6).'Tidak boleh seseorang dihukum tanpa melalui proses (Peradilan Pidana), Sehingga siapapun di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, termasuk di Pati, dalam bermasyarakat kita tidak boleh menciptakan hukum sendiri,' tambah dia.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Namun, Soekarwo melanjutkan, jika saat ini ada pihak-pihak yang menolak, tentu wali kota akan melakukan upaya pendekatan dan dialog yang lebih intensif.
"Pokoknya kita serahkan semuanya ke Ibu Wali Kota (Risma). Pemprov akan mendukung dan support sepenuhnya langkah yang diambil Pemkot Surabaya," kata Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo itu, di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (20/5).
Yang terpenting, masih kata Pakde Karwo, Pemkot Surabaya tetap memperhatikan masa depan warga sekitar pasca-penutupan Gang Dolly. "Itu penting, agar para PSK bisa lepas dan memiliki solusi hidup yang lebih baik," katanya.
Diakui Soekarwo, kendala atas penutupan lokalisasi yang didirikan Nonik Belanda, Tante Dolly semasa zaman kolonial itu, bukan pada para PSK dan mucikari-nya. Tapi masyarakat sekitar lokalisasi yang selama ini menggantungkan hidupnya pada geliat prostitusi.
"Yang ditinggal (pasca-penutupan) itu sekarang, bagaimana hari depan mereka (warga). Harus ada kepastian hidup yang lebih baik, pokoknya akan kita support semuanya," tegas mantan Sekda Provinsi Jawa Timur itu.
Selain berharap Pemkot Surabaya bisa menemukan solusi terbaik atas semua masalah di Gang Dolly dan Jarak, Pakde Karwo juga berharap ada sumbangsih pikiran dari forpimda, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
"Prinsipnya bagaimana kita bisa mengurangi kemaksiatan di Jatim, agar keberkahan bisa melimpah di masyarakat Jatim," ujar Soekarwo.
Seperti diketahui, setelah mendapat dukungan dari Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dan beberapa elemen massa di Jawa Timur, Gang Dolly dan Jarak seolah mendapat kekuatan tambahan melawan kebijakan Wali Kota Risma yang didukung gubernur dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Bahkan, Senin kemarin, warga sekitar bersama mucikari dan PSK yang didukung beberapa elemen massa menggelar aksi penolakan rencana penutupan di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya adalah bersilaturahmi dan menyosialisasikan program dari RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaDi hadapan ratusan jemaat, Bobby Nasution bersyukur karena kondisi Kota Medan yang kondusif.
Baca SelengkapnyaKapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengimbau jemaat Gereja HKBP Zamrud-Dayun untuk tidak terpecah belah oleh isu negatif selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaPSI menitipkan dua pesan kepada RK dan Suswono, yang salah satunya ihwal melawan intoleransi.
Baca SelengkapnyaDi hadapan massa pendukungnya Suswono meminta agar dibantu untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini sedang menuju negara maju atas program Jokowi.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto berkomitmen untuk menghilangkan stigma kampung Ambon sebagai sarang narkoba.
Baca SelengkapnyaCooling system ini dilakukan sebagai upaya Polri dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan kondusif.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk keterjaminan keadilan bagi masyarakat, khususnya masyarakat desa di seluruh wilayah Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono (RIDO) memperkenalkan program Dana Operasional Rumah Ibadah (DORI)
Baca Selengkapnya